Sekda Dorong Santri Ikuti Zaman Tanpa Tanggalkan Syariat

KUDUS - Persepsi bahwa santri ketinggalan zaman telah berakhir. Saat ini, para santri telah akrab menggunakan gawai, artinya santri telah melek teknologi. Menyambut era penuh persaingan, Sekda Kabupaten Kudus Sam'ani Intakoris yang mewakili Plt. Bupati dorong para santri terus mengikuti dinamika teknologi tanpa meninggalkan ajaran Islam. Hal tersebut disampaikan saat menghadiri Santri Bersholawat bersama unsur Forkopimda, Habib Ali Zainal Abidin, beserta tokoh ulama di alun-alun simpang tujuh, Selasa (22/10).


Sam'ani meyakini para santri telah siap menghadapi era globalisasi dan bersaing dengan kompetitor lain. Justru, pengetahuan agama yang tercermin dalam sikap dan pola pikir para santri akan menjadi nilai tambah dalam persaingan global. "Keakraban santri dengan teknologi memudahkan dalam mempelajari hal baru. Sudah saatnya para santri menjadi garda terdepan menghadapi era global tanpa tinggalkan ilmu agama" ujarnya.


Selain melek teknologi, santri Kabupaten Kudus diharapkan menjadi santri yang toleran. Sikap tersebut telah lama diajarkan Sunan Kudus yang tidak memperbolehkan menyembelih sapi yang merupakan hewan suci agama Hindu. Sam'ani meminta para santri selalu menjaga harmonisasi Kabupaten Kudus. "Kabupaten Kudus dikenal sebagai Kabupaten yang aman dan toleran. Saya harap para santri ikut menjaga harmonisasi tersebut," ucapnya.

Pihaknya juga menitipkan salam Plt. Bupati H.M. Hartopo yang sedang melaksanakan ibadah umrah. H.M. Hartopo melalui Sam'ani meminta para santri selalu semangat belajar, berbakti kepada guru-gurunya, dan mampu berwirausaha. Diharapkan dengan membuka usaha para santri dapat memberikan lapangan pekerjaan bagi para santri yang lain. "Pak Hartopo meminta maaf karena tak bisa hadir secara langsung di acara Santri Bersholawat. Semoga para santri selalu giat belajar dan semangat membangun Kudus," paparnya.

Kedatangan Zahir Mania dari berbagai wilayah sekitar Kudus juga diapresiasi Sam'ani. Pihaknya mengagumi semangat bersholawat dan ngaji bareng para jamaah. 


Senada, Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kudus H.M. Asyrofi Masitho berdecak kagum atas semangat jamaah dalam bersholawat. Selain itu, pihaknya menyampaikan seluruh jamaah yang hadir dapat dikategorikan sebagai santri. Menurutnya, ciri-ciri santri adalah taqwa, haus akan ilmu dunia dan agama, tawaduk terhadap kyai, dan mempunyai jiwa sosial yang tinggi. Asyrofi berharap semua yang hadir termasuk dalam golongan santri dan diberkahi Allah SWT. Terakhir, pihaknya mengajak agar seluruh jamaah dapat mengikuti kegiatan 'Mlaku Bareng Santri' yang diselenggarakan pada 27 Oktober mendatang. 

"Luar biasa sekali semangat para jamaah yang hadir. Semoga semuanya termasuk golongan santri. Jangan lupa untuk ikut kegiatan mlaku bareng santri minggu depan," paparnya.

Mpgyi