Ingat Sejarah, Kunci Utama Adalah Cinta Tanah Air

KUDUS - Habib Luthfi bin Yahya mengimbau kepada sekitar 26 ribu hadirin di acara puncak perayaan Harlah ke-73 Muslimat NU kemarin malam. 24-02-2019

Beliau berpesan agar senantiasa menjaga ideologi bangsa Indonesia. Hal itu ditujukan untuk menjaga keutuhan NKRI.

Puluhan ribu hadirin memadati area Alun-alun Simpang 7 Kudus sekitar pukul 19.00. Ketika menjelang pukul 21.00, mereka bersalawatan ber- sama. Dengan diiringi grup rebana Az Zahir yang dipimpin Habib Ali Zaenal Abidin dari Pekalongan. Lantunan salawat memperhangat suasana di malam itu. Tak tanggung-tanggung, mereka juga mengibarkan sapanduk pencinta salawat dari Habib Ali Zaenal Abidin.

Waktu menunjukan pukul 00.15, Habib Luthfi bin Yahya sudah datang dan bersiap mengisi tausiyah di malam itu. Puluhan ribu hadirin berdiri untuk memotret ketika habib asal Pekalongan itu, naik panggung. Mereka juga memberikan tepuk tangan.

Dalam tausiyah singkamya, ha­bib yang juga ketua umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Tengah (Jateng) ini, berpesan kepada masyarakat agar tak melupakan sejarah dan jasa para pahlawan. Hal itu merupakan kunci untuk memperkuat kecintaan terhadap tanah air. Dia menegaskan kepada masyarakat, agar senantiasa bersyukur dan cinta Indonesia. Karena negara ini merupakan pemberian dari Allah.

Selain itu, ra'is 'am jam'iyah Ahlu Thariqah A1 Mu'tabarah An Nahdiyah ini, menyebutkan, Indonesia tak akan kokoh tanpa keterlibatan semua pihak. Seperti melibatkan para kiai, pemerintah, serta masyarakat. Ideologi Pancasila tak bisa diubah oleh siapapun. Dengan selalu mengikuti tuntunan Nabi Muhammad SAW dan paham ahlu sunnah wal jamaah, masyarakat akan terhindar dari perpecahan dan Indonesia akan kokoh.

"Meskipun banyak bendera partai berkibar di sana-sini, benderaku (bendera Indonesia) tak akan goyah," ungkapya sambil diiringi puluhan ribu tepuk tangan hadirin.

Pukul 00.51, Habib Luthfi memimpin doa. Ia mendoakan agar semua hajat masyarakat yang datang terkabul. Juga mendoakan Indonesia agar selalu terjaga dari marabahaya.

Usai berdoa, Habib Lutfi mengajak masyarakat yang hadir untuk bernyanyi bersama membawakan lagu Ing Padang Bulan. Setelah itu, masyarakat berdiri bersama menyanyikan lagu Indonesia Raya. Lalu, dilanjutkan pembacaan Pancasila dan dibawakan pula lagu Yalal Waton. Puluhan ribu suara masyarakat menggema di alun-alun.

Sementara itu, Chandara, salah satu hadirin sangat mengapresiasi acartersebut. Karena dapat mempersatukan bangsa. Ia datang bersama dua orang temannya yang menantikan tausiyah Habib Luthfi bin Yahya.

"Sangat meriah malam ini (kemarin malam, Red). Karena Habib Luthfi hadir di tengah ribuan masyarakat Kudus," ungkapnya.