KUDUS - Peran Tim Penggerak (TP) Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dalam membangun Kabupaten Kudus sangat penting. Hal itu disampaikan Bupati Kudus Sam'ani Intakoris usai usai pelantikan dan serah terima Ketua TP PKK Kecamatan Jati, Jekulo, Dawe, dan Bae di Pendapa Kabupaten Kudus, Rabu (25/6/2025).
"PKK ini kan mitra Pemerintah Kabupaten Kudus. Ibu-ibu yang biasanya rewel itu justru yang peduli dan perhatian dengan lingkungan sekitar. Saya minta ibu-ibu PKK terus mendukung program di tingkat kabupaten, kecamatan, dan desa," paparnya.
Sam'ani yang hadir bersama Wakil Bupati Kudus Bellinda Birton menyelamati Ketua TP PKK yang baru yakni Ketua TP PKK Kecamatan Jati, Jekulo, Dawe, dan Bae. Pihaknya berpesan agar seluruh kader TP PKK menyukseskan 10 program PKK. Begitu pula menyukseskan Asta Cita Presiden Prabowo. Seperti program ketahanan pangan, penurunan angka stunting, pengentasan kemiskinan, maupun koperasi desa Merah Putih.
"Saya minta ibu-ibu PKK mendukung suami dan menyukseskan program pokok PKK. Tanpa dukungan panjenengan, saya yakin programnya tak tercapai dengan maksimal," terangnya.
Dalam kesempatan tersebut, Sam'ani membuka Pelatihan Kesekretariatan TP PKK Kabupaten Kudus. Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya memperkuat struktur kerja, meningkatkan kapasitas kader, dan memastikan program PKK berjalan efektif hingga tingkat desa.
"Semoga setelah ini seluruh pengurus PKK Kabupaten Kudus makin kompak dan bisa makin optimal melaksanakan program yang telah direncakan," ujarnya.
Sementara itu, setelah melantik Ketua TP PKK Kecamatan yang baru, Ketua TP PKK Kabupaten Kudus Endhah Sam'ani Intakoris mengucapkan selamat bertugas. Pihaknya berterima kasih kepada Ketua TP PKK Kecamatan yang telah mengabdi selama ini.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada ibu-ibu Ketua TP PKK Kecamatan Jati, Jekulo, Dawe, dan Bae yang lama, dan selamat bertugas kepada yang baru dilantik," terangnya.
Setelah ini, pengurus PKK mengikuti pelatihan atau retret yang dilaksanakan selama dua hari. Endhah menjelaskan pelatihan dilaksanakan agar kader makin memahami program yang dirancang. Seperti program zero new stunting, mencegah kematian ibu dan anak, dan lain-lain. Selain itu, agar kepengurusan makin solid dan akrab.
"Setelah kepengurusan yang baru telah terbentuk, kami mengadakan pelatihan biar makin akrab dan menyamakan persepsi program-program. Biar makin solid dan program berjalan optimal," ucapnya. (*)