KUDUS - Gembira, begitulah perasaan masyarakat ketika menerima pemberian berbagai macam produk UMKM yang di borong oleh orang nomor satu di Kabupaten Kudus, Bupati Hartopo ketika menghadiri penutupan Gebyar Pasar Rakyat yang diselenggarakan oleh Kecamatan Dawe di Lapangan Desa Cendono, Sabtu (3/12) malam.
"Terimakasih Pak Hartopo atas pemberiannya," ucap salah seorang masyarakat.
Hartopo pun memberikan apresiasinya pada segenap panitia atas kesuksesan penyelenggaraan pasar rakyat tersebut. Dirinya berharap gelaran pasar rakyat dapat menjadi ajang promosi berbagai produk unggulan masyarakat.
"Terimakasih, sangat apresiasi atas suksesnya gelaran pasar rakyat di Kecamatan Dawe ini. Semoga momentum ini dapat menjadi ajang promosi atas produk unggulan masyarakat," katanya.
Pasar rakyat adalah program dari Bupati yang bertujuan untuk mendorong perekonomian masyarakat agar dapat meningkatkan pemberdayaan umkm di seluruh Kecamatan sehingga dapat mengendalikan laju inflasi daerah.
"Pasar rakyat ini program kita, tujuannya untuk mendorong geliat ekonomi masyarakat serta pemberdayaan umkm sehingga dapat mengendalikan inflasi yang terjadi," katanya.
Saran dan masukan juga tak lupa diberikan Hartopo atas keberhasilan para pelaku umkm dalam menggeliatkan kembali perekonomian di Kabupaten Kudus selama gelaran pasar rakyat yang diselenggarakan, khususnya di Kecamatan Dawe.
"Selama gelaran pasar rakyat ini, omset seluruh pelaku umkm naik drastis. Ini merupakan sebuah prestasi dalam menggeliatkan ekonomi. Namun jangan hanya berorientasi penjualan saja, tapi kualitas produk harus selalu dijaga," pesannya.
Dalam penutupan Gebyar Pasar Rakyat Kecamatan Dawe, Bupati Hartopo juga berkesempatan menyerahkan bantuan paket sembako murah dan bantuan sosial pada sebagian masyarakat yang anggarannya bersumber dari Dana Insentif Daerah (DID) dari Pemerintah Pusat karena berhasil masuk 10 besar di Jateng dalam pengendalian inflasi daerah.
"Berkat hasil karya kita bersama dengan seluruh masyarakat, kita mendapatkan dana insentif dari penanganan inflasi daerah. Oleh karena itu, hasil dari kerja keras kita semua saya kembalikan lagi untuk masyarakat dengan penyelenggaraan pasar rakyat, pemberian paket sembako murah, dan bantuan sosial," ucapnya.
Suksesnya penyelenggaraan pasar rakyat di berbagai Kecamatan membuat pihaknya menyiapkan berbagai langkah dan pertimbangan untuk merencanakan gelaran serupa di lain waktu.
"Suksesnya kegiatan ini menghasilkan beberapa masukan dari masyarakat yang meminta untuk memperpanjang waktu acara semacam ini. Tentunya akan kami kaji terlebih dahulu dan menjadi bahan evaluasi kami," ujarnya.
Sementara itu, Camat Dawe Famny Dwi Arfana mengaku bahwa gelaran pasar rakyat semacam ini menjadi idaman para pelaku umkm untuk mempromosikan produk-produk unggulannya.
"Pasar rakyat ini menjadi idaman pelaku umkm kami dalam mempromosikan produknya. Mereka berharap adanya gelaran seperti ini dalam jangka waktu yang agak panjang," ucapnya pada Bupati.
Dalam penutupan Gebyar Pasar Rakyat yang telah diselenggarakan selama 3 hari kemarin, Famny menyampaikan bahwa ada berbagai macam pelaku umkm yang turut meramaikan gelaran pasar rakyat tersebut.
"Ada sebanyak 18 pelaku umkm lokal dan 18 pelaku umkm dari PKK yang turut meramaikan kegiatan ini. Alhamdulillah omsetnya menanjak selama gelaran pasar rakyat ini," terangnya.
Dirinya pun mengucapkan terimakasihnya atas upaya Bupati Kudus dalam menggeliatkan perekonomian masyarakat melalui pasar rakyat, sembako murah, dan bantuan sosial.
"Terimakasih kami haturkan, berkat bantuan Bupati Kudus, kami bisa melaksanakan gelaran ini. Tak hanya itu, kami juga bisa menyelenggarakan pasar murah, dan bantuan sosial," pungkasnya.
Dalam penutupan Gebyar Pasar Rakyat, Kecamatan Dawe bersama Dinas Perdagangan menyelenggarakan pasar murah dengan menyediakan 3.600 paket sembako dengan nominal 174 ribu yang dapat ditebus dengan harga 50 ribu saja. Selain itu, bantuan sosial inflasi daerah juga turut diberikan melalui Dinsos P3AP2KB dengan nominal 500 ribu kepada warga sebanyak 1.292 orang. Bantuan tersebut diserahkan secara simbolis oleh Bupati Kudus Hartopo. (*)