KUDUS – Transformasi digital layanan publik di Kabupaten Kudus kembali menjadi fokus utama. Hal itu ditunjukkan saat Bupati Kudus Sam’ani Intakoris meluncurkan aplikasi Kudus Sehat di Pendapa Kabupaten Kudus, Kamis (26/6/2025).
Momentum peluncuran Kudus Sehat yang bertepatan dengan Tahun Baru Islam 1447 Hijriah disebut menjadi simbol komitmen Pemkab Kudus dalam membangun sistem pelayanan yang adaptif terhadap kebutuhan masyarakat.
“Bertepatan hari ini merupakan Tahun Baru Islam, kita tinggalkan hal yang tidak baik di tahun yang telah lalu, dan menyambut tahun yang baru dengan komitmen perbaikan kualitas layanan,” ujarnya.
Aplikasi Kudus Sehat sudah dapat diunduh melalui Google Playstore dan App Store. Oleh karena itu, Sam’ani meminta warga Kudus untuk mengunduhnya demi memudahkan akses pelayanan publik.
“Hari ini kita luncurkan aplikasi Kudus Sehat. Silakan didownload di Google Playstore dan App Store, banyak manfaat dan kemudahan di dalamnya,” ucapnya.
Bupati juga menyoroti tantangan berkurangnya jumlah ASN sebagai alasan kuat perlunya inovasi pelayanan berbasis digital. Menurutnya, aplikasi ini bukan sekadar alat bantu, melainkan bagian dari transformasi budaya kerja.
“Kita tahu jumlah PNS makin berkurang. Aplikasi ini menjadi semangat kita untuk bertransformasi, meningkatkan SDM kita,” jelas Sam’ani.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Kudus, Dwi Yusi Sasepti, juga menyampaikan bahwa aplikasi ini merupakan upaya mengintegrasikan berbagai pelayanan publik ke dalam satu aplikasi.
“Aplikasi ini merupakan integrasi dari berbagai layanan. Melalui satu aplikasi, masyarakat sudah bisa mengakses semua layanan dengan mudah,” terangnya.
Dwi Yusi meyakini, melalui aplikasi Kudus Sehat, warga Kudus akan semakin mudah mengakses pelayanan dari Pemkab Kudus. Pihaknya juga menyebut, aplikasi ini akan semakin mendekatkan pemkab dengan warga Kudus.
“Cukup melalui satu (aplikasi), masyarakat tidak perlu repot mendownload banyak. Ini juga akan makin mendekatkan pemerintah dengan masyarakat,” pungkasnya.