Sekda : Jadikan Sikap Toleransi Rasulullah Menjadi Tauladan

 

KUDUS - Kabupaten Kudus dikenal sebagai toleransi beragamanya. Sikap toleran masyarakat Kudus berasal dari Sunan Kudus yang tidak menyembelih sapi kebanggaan agama Hindu dalam menyebarkan agama Islam di Kudus. Hal tersebut sesuai sikap Rasulullah yang toleran terhadap agama lain. Pernyataan tersebut disampaikan Sekda Kabupaten Kudus Sam'ani Intakoris yang mewakili Plt. Bupati dalam Peringatan Maulid Nabi di pendopo Kabupaten Kudus, Jumat (22/11).

Rasulullah menjadi teladan yang baik ketika berbicara terkait toleransi. Salah satu bukti toleransi tersebut adalah ketika merumuskan Piagam Madinah. Dengan dibentuknya konstitusi, maka masyarakat Madinah dari berbagai ras dan agama dapat hidup dengan damai. "Toleransi Rasulullah sangat luar biasa dan harus dijadikan teladan muslim," ucapnya. 

Berpedoman dari Rasulullah, Sekda mengimbau agar masyarakat Kudus harus selalu memperkokoh persatuan dan kesatuan. Kesejukan dan kondusifitas masyarakat harus dijaga, agar nantinya tercipta Kudus yang modern, religius, cerdas, dan sejahtera. Pihaknya berdoa semoga Allah SWT memberikan petunjuk bagi masyarakat Kudus. "Mari kita jaga Kabupaten Kudus agar selalu terjaga persatuan, kesatuan, dan budayanya. Semoga Allah SWT memberikan petunjuk bagi kita smuanya," harapnya.

Sementara itu KH Abdul Ghofur Maimoen yang menjadi penceramah menyampaikan bahwa agama Islam tidak pernah bertentangan dengan fitrah manusia. Begitu pula Rasulullah dalam sikapnya mengajak masyarakat negaranya agar taat dengan pemimpin. Pihaknya mengimbau agar muslim harus cinta tanah air. "Jangan sampai mempertentangkan agama yg dibwa Rasulullah bertentangan dengan fitrah manusia. Pun jangan sampai mempertentangkan cinta agama dengan cinta tanah air," ungkapnya.