Pj. Bupati Sebut Program TMMD Bentuk Gotong Royong Sejahterakan Masyarakat

KUDUS - Kolaborasi antara Pemerintah Kabupaten Kudus dan TNI membangun Kudus salah satunya diwujudkan melalui TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD). Melalui TMMD, Penjabat Bupati Kudus Muhamad Hasan Chabibie menjelaskan berbagai program dicanangkan untuk menyejahterakan masyarakat.

 

"Solidaritas yang ini semoga terus mempercepat pembangunan Kabupaten Kudus," paparnya saat menjadi pembina upacara Pembukaan TMMD sengkuyung I TA 2024 di Lapangan Bulung Kulon, Selasa (20/2).

 

Hasan mengapresiasi program pembangunan fisik dan nonfisik. Menurutnya, program fisik yang merupakan betonisasi memudahkan masyarakat terutama petani. Sementara, program non fisik meningkatkan pemahaman masyarakat terkait wawasan kebangsaan dan pelatihan UMKM.

 

"Ada program fisik dan non fisik yang saya yakini dibutuhkan masyarakat," terangnya.

 

Keterlibatan Linmas, TNI, Polri, satpam, anak sekolah, dan pramuka menunjukkan semangat kesatuan masyarakat dan pemerintah. Hasan yakin, komitmen bersama itu menjadi awal yang baik dalam pelaksaan program TMMD.

 

"Ada banyak pihak yang terlibat. Saya yakin gotong royong yang solid ini mampu menyukseskan TMMD," paparnya.

 

Pj. Bupati menjelaskan penguatan infrastruktur penting terutama mencegah potensi bencana yang ada. Mitigasi bencana menjadi isu penting agar segala macam potensi dapat diminimalisir.

 

"Saat ini, penguatan infrastruktur menjadi prioritas untuk meminimalisir potensi bencana," imbuhnya.

 

Dandim 0722/Kudus Letkol Inf Andreas Yudhi Wibowo menjelaskan program yang akan dilaksanakan TMMD di Desa Bulungkulon Kecamatan Jekulo sesuai aspirasi yang telah diakomodir sebelumnya. Selama kurang lebih satu bulan, program betonisasi dan berbagai sosialisasi dilakukan untuk membina, mengoptimalkan, mengakomodir, dan melatih masyarakat menghadapi dinamika yang ada.

 

"Semua program yang ada sesuai dengan aspirasi yang sudah diakomodir sebelumnya," ucapnya.

 

Sasaran fisik TMMD Sengkuyung I TA 2024 adalah betonisasi sepanjang 900 meter dengan lebar 3 meter dan tebal 0,15 meter. Sasaran non fisik antara lain penyuluhan radikalisme dan terorisme, bela Negara, narkoba, KB-Kesehatan, stunting, Kamtibmas, pertanian, pemberdayaan masyarakat, desa tanggap bencana dan UMKM. (*)