KUDUS - Dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara, Pancasila adalah fondasi ideologi bangsa yang harus senantiasa dijaga, dikembangkan, dan diamalkan. Nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila merupakan pedoman utama dalam setiap aspek kehidupan, baik dalam urusan pemerintahan, politik, maupun kehidupan bermasyarakat.
Hal itu disampaikan Penjabat (Pj) Bupati Kudus M. Hasan Chabibie saat menghadiri Pendidikan Politik Bagi Masyarakat dengan tajuk 'Mengokohkan Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa dan Pembinaan Kesadaran Bela Negara' di Pendapa Kabupaten Kudus, Jumat (6/9) sore.
"Pendidikan politik ini bertujuan untuk memperkuat pemahaman masyarakat mengenai pentingnya Pancasila serta membina kesadaran bela negara demi menjaga keutuhan bangsa," ungkapnya.
Pihaknya menjelaskan salah satu aspek penting pendidikan politik adalah menumbuhkan jiwa patriotisme dan nasionalisme, bukan sekedar kecintaan terhadap tanah air tetapi juga pengabdian dalam mempertahankan nilai Pancasila dari ancaman ideologi yang bertentangan dengan dasar negara.
"Sebagai warga negara yang baik, kita harus terus mengembangkan nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Pengembangan ideologi Pancasila di era sekarang dapat diwujudkan melalui tindakan yang mendukung persatuan, toleransi, dan keadilan sosial," ujarnya.
Pada kesempatan ini, pihaknya juga menekankan bahwa masyarakat akan memasuki tahapan Pilkada 2024. Untuk itu, pihaknya mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mewujudkan pilkada yang aman, damai, dan kondusif dengan cara menghindari provokasi, berita hoax, dan kampanye hitam yang dapat memecah belah masyarakat.
"Mari berpartisipasi aktif dalam pilkada, gunakan hak pilih dengan bijak serta jaga keamanan dan ketertiban selama proses pemilihan berlangsung," pesannya.
Tak hanya penerapan nilai Pancasila, sikap bela negara pun ia tekankan kepada seluruh masyarakat guna meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan serta nasionalisme sehingga bangsa Indonesia bisa menjadi sebuah bangsa kuat dalam mempertahankan diri dari kepentingan asing.
"Sebagai contoh, di kalangan ulama yakni KH Raden Asnawi. Beliau contoh suri teladan bagi kita akan kegigihannya serta rasa nasionalismenya. Jasa beliau sangat besar bagi bangsa ini dan patut kita teladani," ungkapnya.
Atas jasa dan pengorbanan KH Raden Asnawi, pj bupati pun terus berjuang mengupayakan gelar bagi ulama kharismatik tersebut agar mendapatkan gelar sebagai pahlawan nasional. Bahkan, tahapan demi tahapan telah dilakukan sebagai ikhtiar agar gelar tersebut segera terealisasi.
"Kami yakin dengan dukungan dan dorongan bersama akan segera membawa angin segar bagi terwujudnya Kudus yang makin dikenal dengan tokoh-tokohnya yang ditetapkan sebagai pahlawan nasional kelak," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Kudus Muhammad Fitrianto menyebut pendidikan politik bagi masyarakat melalui kegiatan ini sangat penting karena memiliki tujuan untuk menumbuhkan jiwa patriotisme dan nasionalisme, pengembangan ideologi Pancasila dalam berbangsa dan bernegara, terwujudnya rasa persatuan dan kesatuan bangsa, serta terwujudnya pesta demokrasi yang aman, damai, dan kondusif.
"Semoga kegiatan ini memberikan manfaat dan ilmu yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara," harapnya.
Dalam kesempatan tersebut, turut hadir pula perwakilan unsur Forkopimda Kudus, Sekda Kudus Revlisianto Subekti, Deputi VI/Kesbang Menko Polhukam RI Dr. Djanedjri M. Gaffar sebagai narasumber, kepala OPD terkait, camat, Ketua FKUB Kudus Prof. Dr. Ihsan, tokoh agama dan masyarakat, serta undangan lainnya. (*)