KUDUS - Setelah meraih penghargaan Adipura tahun 2022, Pemerintah Kabupaten Kudus (Pemkab Kudus) terus meningkatkan pengelolaan sampah lebih maksimal. Setelah mencanangkan bank sampah di setiap desa dan bekerja sama dengan PT. Djarum, Bupati Kudus Hartopo menggandeng investor dari Odense Renovation Denmark untuk pengolahan sampah lebih intensif.
"Selama ini, kami telah mengupayakan pengelolaan sampah dari hulu ke hilir. Kami mulai dari sampah rumah tangga untuk dikelola bank sampah," jelasnya dalam pertemuan dengan perwakilan Odense Renovation di OASIS Djarum, Rabu (10/5).
Hartopo mengungkapkan, sebagian besar desa di Kudus telah memiliki bank sampah. Konsepnya, pengolahan sampah dilakukan dari hulu ke hilir. Program ini, lanjutnya, sekaligus ditujukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam pemilahan dan pengolahan sampah.
"Kami melibatkan masyarakat sekitar untuk lebih perhatian dengan sampah di lingkungan setempat," tuturnya.
Pihaknya juga berterima kasih kepada PT. Djarum yang berkontribusi besar dalam pengelolaan sampah organik. Tak hanya itu, perusahaan juga ikut andil dalam penghijauan di Kabupaten Kudus.
"Kalau andil PT. Djarum ini luar biasa. Pak FX Supanji sangat peduli pada lingkungan terutama di Kabupaten Kudus," lanjutnya.
Meskipun begitu, beberapa kendala dihadapi. Pihaknya menjelaskan pengelolaan di bank sampah masih belum maksimal. Terlebih, pengolahan sampah di bank sampah diproses secara sederhana.
"Kami perlu investor untuk lebih memaksimalkan pengolahan sampah di Kabupaten Kudus," terangnya.
Sementara itu, perwakilan dari Odense Renovation Denmark, Poul Juul Hansen tertarik untuk mengetahui lebih jauh keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan sampah. Poul menjelaskan masyarakat memang harus paham dalam mengolah sampah terutama dari hal terkecil, yakni pemilahan. Pihaknya menerangkan biaya pengelolaan sampah sebanding dengan dampak lingkungan untuk kehidupan masa depan.
"Keterlibatan masyarakat dalam mengelola sampah memang sangat penting. Biar masyarakat lebih sadar bahwa sampah yang ada juga harus diolah," terangnya.
Perwakilan Duta Besar Denmark untuk Indonesia di bidang lingkungan dan air, Julie Appelqvist menjelaskan Indonesia telah bekerja sama dengan Denmark dalam pengelolaan lingkungan hidup secara berkelanjutan. Pihaknya menyatakan Odense Renovation sudah berpengalaman dalam pengelolaan sampah.
"Kami memang sudah bekerja sama secara intensif dengan Indonesia terkait pengelolaan sampah secara berkelanjutan," paparnya.
Beberapa undangan turut hadir dalam pertemuan tersebut. Di antaranya Vice President Director Djarum Foundation FX Supanji dan perwakilan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Vir katrin. (*)