KUDUS – Kopi Muria yang berasal dari lereng Gunung Muria perlahan menjadi kuliner unggulan khas Kudus. Para petani dan anak muda pegiat kopi di Kabupaten Kudus pun mulai mengembangkan kopi khas Kudus tersebut hingga menjadi produk siap seduh. Plt. Bupati Kudus H.M. Hartopo mendukung dan siap memfasilitasi agar Kopi Muria berkembang dan menjadi komoditas unggulan Kabupaten Kudus. Hal tersebut diungkapkan saat menemui Komunitas Kopi Muria (KKM) di Peringgitan Pendopo Kabupaten Kudus, Selasa (7/7).
H.M. Hartopo melihat pasar Kopi Muria sangat luas dan menjangkau berbagai kelompok usia. Apalagi, ditunjang dengan perubahan gaya hidup anak muda yang suka ‘ngopi’ di kedai kopi sambil berselancar di dunia maya. Oleh karena itu, H.M. Hartopo siap memfasilitasi KKM dalam memproduksi Kopi Muria.
Salah satu yang masih menjadi kendala komunitas adalah mesin pengolah kopi. Pihaknya menjanjikan untuk memberikan mesin pengolahan agar para petani tidak perlu meminjam ke tempat lain.
“Nanti Insya Allah pada APBD Perubahan kami anggarkan untuk membeli mesin pengolah kopi untuk petani Kopi Muria. Kami akan membantu memenuhi fasilitas selagi APBD kita mampu,” ucapnya.
Selain fasilitas, pihaknya meminta Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kudus mendampingi petani dan penggiat kopi melakukan study banding maupun seminar untuk pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM). H.M. Hartopo berharap pendampingan tersebut dapat meningkatkan kapasitas petani dan penggiat Kopi Muria.
“Kami ingin agar petani dan penggiat melakukan study banding atau seminar terkait kopi dan pendampingan dari Disbudpar. Selagi kami bisa, akan kami fasilitasi semaksimal mungkin,” tuturnya.
Kedepan, Plt. Bupati ingin mengembangkan wisata edukasi Kopi Muria agar masyarakat dapat mempelajari keunikan dan proses pengolahan Kopi Muria. Dalam mempersiapkan hal tersebut, H.M. Hartopo meminta dinas terkait bekerja sama dengan komunitas kopi menyediakan tempat yang nyaman, memadai dan akses yang mudah. Pihaknya memaparkan tempat dan fasilitas harus mengikuti tren kekinian untuk menarik minat kaum muda.
“Kalau bisa dibangun wisata edukasi Kopi Muria. Tempatnya dibuat menarik sehingga bisa menjadi wisata lokal yang diminati anak muda. Oleh karena itu, akses lokasi harus mudah dan yang paling penting, kualitas rasa juga ditingkatkan,” paparnya.
Sementara itu, Ketua Komunitas Kopi Muria (KKM) Pujiharto menuturkan komunitas memiliki program bahwa KKM sebagai pusat edukasi dan tempat wisata sehat. Pihaknya menyampaikan mempunyai program untuk mendirikan sebuah kedai maupun agro wisata.
Bahkan, Pujiharto menyebut terdapat destinasi wisata baru yang dikembangkan yakni wisata petik pamelo. Dirinya berkomitmen bersama komunitas terus merencanakan dan mengembangkan Kopi Muria sehingga lebih dikenal oleh masyarakat luas.
“Kami mempunyai program jangka panjang dan jangka pendek untuk mengenalkan Kopi Muria. Dari mulai pembangunan kedai hingga agrowisata. kami meminta dukungan Pemerintah Kabupaten Kudus untuk membantu mengoptimalkan program demi mengembangkan Kopi Muria,” ujarnya. (*)