KUDUS - Pondok pesantren sebagai tempat memperdalam ilmu agama sangat penting bagi generasi penerus bangsa. Keberadaannya perlu disupport sehingga dapat menghasilkan calon pemimpin yang berakhlak mulia. Dukungan terhadap pondok pesantren disampaikan Pelaksana tugas (Plt.) Bupati Kudus Hartopo saat menyerahkan hibah sarana dan prasarana untuk peribadatan sebesar 400 juta rupiah kepada Pondok Pesantren Al-Hidayah, Desa Getassrabi Kec. Gebog, Selasa (19/1).
Melalui bantuan tersebut, Hartopo berharap pondok pesantren meningkatkan berbagai potensi yang ada. Apalagi, pondok pesantren Al-Hidayah memiliki jumlah santri yang banyak dan terkoneksi dengan sekolah MA maupun SMK milik yayasan. Pihaknya menyampaikan agar santri didorong untuk semangat menuntut ilmu. Hartopo menuturkan ikut bangga lulusan pondok pesantren di Kudus berkualitas.
"Potensi pondok pesantren baik. Begitu juga potensi alamnya. Kami akan mendukung segala peningkatan potensi yang dilaksanakan pondok. Sukses selalu," ucapnya.
Pihaknya meminta maaf karena bantuan tersebut belum dapat dikatakan maksimal. Pasalnya, ada realokasi anggaran terkait adanya penanganan Covid-19. Padahal, ada beberapa program kerja (proker) yang telah direncakan. Salah satu proker tersebut yakni hibah sarana prasarana tempat peribadatan dan umroh untuk satu orang setiap kecamatan di Kabupaten Kudus.
Hartopo menyampaikan telah berupaya maksimal agar tetap memberikan bantuan kepada mushola dan pondok pesantres. Meskipun dengan pemotongan nominal bantuan. Sementara itu proker umroh belum bisa berjalan karena sampai saat ini Saudi Arabia masih menutup penerbangan dari luar negeri imbas pandemi. Pihaknya berharap bantuan dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya.
"Sebenarnya kami ingin memberikan lebih baik lagi. Tapi karena realokasi anggaran, bantuan belum bisa maksimal. Semoga bantuan yang tak seberapa ini dapat bermanfaat bagi pondok. Amin," ujarnya.
Pihaknya mengingatkan kembali agar pondok pesantren tetap menerapkan protokol kesehatan. Mengingat, klaster Covid-19 di Kabupaten Kudus masih tinggi. Pihaknya berharap tidak ada penambahan klaster di pondok pesantren. Hartopo menuturkan bahwa kesehatan adalah rejeki yang tak ternilai harganya melebihi materi. Nikmat sehat perlu disyukuri bersama.
"Di pondok pesantren tetap menerapkan protokol kesehatan nggih. Mari kita tetap waspada agar tak ada klaster baru Covid-19," tuturnya.