KUDUS - Sebagai pelayan masyarakat, Pegawai Sipil Negara (PNS) diimbau selalu ramah dan responsif dalam melayani masyarakat. Hal tersebut disampaikan Sekda Kabupaten Kudus Sam'ani Intakoris saat membuka upacara pembukaan pelatihan prajabatan bagi calon PNS golongan II dan III yang diangkat dari eks honorer kategori 2 dan bidan pegawai tidak tetap di Command Center Diskominfo, Rabu (30/10).
Kegiatan tersebut merupakan hasil kerjasama Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi Jawa Tengah dengan Pemerintah Kabupaten Kudus di Kudus Tahun Anggaran 2019. Sam'ani berpesan agar para peserta pelatihan yang didominasi calon bidan desa dapat berbaur kepada masyarakat setempat. Para calon bidan desa juga harus mengetahui nomor-nomor telepon penting seperti Bhabinkamtibmas, Bhabinsa, ketua RT, ketua RW, maupun puskesmas wilayah tempat kerja agar mudah berkoordinasi. Sam'ani juga memberikan pesan khusus kepada peserta untuk selalu tersenyum dan ramah kepada masyarakat. "Berkomunikasi dan bersosialisasi dengan masyarakat setempat sangat penting agar pelayanan dan koordinasi berjalan maksimal. Jangan lupa, layani masyarakat dengan senyum," ucapnya.
Keberadaan bidan desa sangat penting untuk kesehatan ibu hamil dan anak dalam lingkup desa. Oleh karena itu, calon bidan desa dituntut responsif dalam melayani masyarakat di berbagai keadaan. Pihaknya meminta para calon bidan desa siap siaga 24 jam. Apabila terdapat kepentingan sehingga harus berada di luar wilayah, Sam'ani menegaskan bidan harus berkoordinasi dengan pihak terkait. Sekda berharap, bertambahnya bidan desa dapat menurunkan angka kematian ibu hamil dan melahirkan.
Peserta diimbau dapat mengikuti pelatihan dengan baik. Pelatihan yang akan berlangsung di Sonyawarih, Desa Menawan tersebut merupakan masa percobaan yang harus dilalui peserta. Setiap materi dan peraturan harus diikuti dengan patuh. Pasalnya, pelatihan akan menjadi bekal peserta menjadi PNS sekaligus pelayan masyarakat yang baik. "Tidak perlu tegang tapi harus konsentrasi dalam menerima materi pelatihan. Jangan lupa untuk selalu menaati peraturan yang berlaku," tegasnya.
Imbauan agar peserta tertib dalam mengikuti pelatihan juga disampaikan Kepala Bidang Kompetensi Manajerial BPSDM Provinsi Jawa Tengah Andi Suryanto. Menurutnya, empat materi dasar yang akan disampaikan sangat penting untuk para calon pelayan masyarakat. Empat materi dasar tersebut yakni wawasan kebangsaan, anti korupsi, manjemen ASN, dan pelayanan publik. Setiap materi mempunyai tujuan tersendiri seperti wawasan kebangsaan yang mecegah PNS dari radikalisme dan memupuk rasa cinta tanah air, lalu pencegahan perilaku korupsi, maupun pengetahuan tentang tanggung jawab pegawai. Selain itu, tambahan materi muatan lokal disampaikan karena calon PNS akan ikut membantu merealisasikan visi dan misi Pemerintah Kabupaten Kudus. "Semua materi mempunyai makna tersendiri yang nantinya diaplikasikan dalam tugas," tuturnya.
Sementara itu, Plt Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Catur Widiyatno menyampaikan pelatihan prajabatan akan berlangsung selama 12 hari terhitung dari 4 November hingga 16 November 2019. Setelah pelatihan, peserta yang berjumlah 22 orang diharapkan menjadi PNS yang berintegritas, unggul, dan profesional di bidangnya. "Pelatihan prajabatan diharapkan dapat membentuk calon PNS yang berkualitas," paparnya.