Bupati Sam'ani Akan Gunakan Sekolah Terdampak Regrouping untuk Koperasi Merah Putih

KUDUS - Pemerintah Kabupaten Kudus berkomitmen agar seluruh desa melaksanakan Musyawarah Desa Khusus Pembentukan Koperasi Merah Putih. Hal itu disampaikan Bupati Kudus Sam'ani Intakoris saat Musyawarah Desa Khusus yang digelar di Balai Desa Tanjungrejo, Kecamatan Jekulo, Selasa (6/5/2025) bersama Wakil Menteri Pertanian RI Sudaryono. Pembentukan Koperasi Merah Putih di Kabupaten Kudus juga sudah mencapai 40 persen.

 

"Kami berkomitmen untuk mengupayakan pembentukan Koperasi Merah Putih di setiap desa," ucap Sam'ani.

 

Sam'ani yang hadir bersama Wakil Bupati Kudus Bellinda Birton berinovasi nantinya kantor Koperasi Merah Putih dapat menggunakan bangunan sekolah yang terdampak regrouping. Sehingga bangunan tidak terbengkelai. Pihaknya menerangkan bangunan juga bisa dimanfaatkan untuk kegiatan desa seperti Posyandu maupun Bumdes.

 

"Saya dan Wakil Bupati Bellinda Birton punya inovasi agar bangunan sekolah yang terbengkelai dapat dimanfaatkan untuk Kantor Koperasi Merah Putih, sehingga tidak terbengkelai," imbuhnya.

 

Pihaknya juga mengapresiasi Bank Jateng yang akan membiayai pengurusan badan hukum Koperasi Merah Putih melalui CSR. Selanjutnya, Bupati bersama jajaran siap mendampingi dan menjadi tempat konsultasi kepala desa sampai Koperasi Merah Putih.

 

"Kami berterima kasih kepada Bank Jateng melalui CSR yang akan membiayai pengurusan badan Koperasi Merah Putih," terangnya.

 

Pihaknya menyatakan jika sudah ada Bumdes tinggal dikolaborasikan dengan koperasi desa. Target luasan tanaman padi sekitar 33 ribu hektar, namun, Sam'ani menjelaskan baru bisa memenuhi 26 ribu hektar. Angka tersebut akan berupaya untuk terus ditambah. 

 

Pihaknya menjelaskan setelah dihitung, Kabupaten Kudus surplus swasembada pangan sekitar 30 ribu ton per tahun. Ini akan menyumbang ke wilayah Jawa Tengah dan Republik Indonesia.

 

"Kami upayakan lahan menanam padi ditambah. Semoga wilayah Jekulo, Kaliwungu, dan Mejobo yang kadang terdampak banjir bisa satu sampai dua kali masa tanam lagi," paparnya.

 

Sementara itu, Wakil Menteri Pertanian RI Sudaryono menyatakan Koperasi Merah Putih akan menyediakan sembako dengan harga terjangkau sehingga masyarakat dapat memanfaatkannya untuk kesejahteraan. Pengelolaannya juga didorong transparan dan diawasi oleh pihak berwenang.

 

"Koperasi Merah Putih akan mempunyai gerai, menyalurkan sembako dengan harga sembako sesuai harga yang ditetapkan pemerintah. Juga menyalurkan bantuan langsung kepada rakyat melalui Koperasi Merah Putih," tandasnya.

 

Kepala Desa Tanjungrejo Christian Rahadiyanto menjelaskan Desa Tanjungrejo punya potensi ketahanan pangan yang bisa terus dikembangkan. Seperti potensi hasil padi, jagung, tebu, serta perikanan. 

 

"Budidaya ikan nila dan gurame milik Desa Tanjungrejo jalan terus. Begitu pula pertanian. Kami mendukung adanya inisiatif pembentukan Koperasi Desa Merah Putih," paparnya. (*)