Bupati Minta Mahasiswa Tak Gengsi Kuliah Sambil Kerja
KUDUS - Pemerintah Kabupaten Kudus berkomitmen mewujudkan pendidikan untuk seluruh kalangan. Komitmen itu diwujudkan salah satunya dengan beasiswa bagi mahasiswa berprestasi dari keluarga tidak mampu. Bupati Kudus Hartopo menjelaskan beasiswa diberikan agar tidak ada lagi putra-putri Kudus yang putus sekolah.
"Kami selalu mengupayakan agar putra-putri Kudus bisa terus melanjutkan pendidikan hingga level tertinggi," ucapnya usai menyerahkan secara simbolis beasiswa kepada mahasiswa berprestasi dari keluarga tidak mampu di Pendopo Kabupaten Kudus, Selasa (6/9).
Hartopo mengobarkan semangat para mahasiswa untuk tetap melaju mengejar cita-cita. Meskipun dari keluarga tak mampu, mahasiswa diminta tak ragu untuk menggapai impian. Pemkab Kudus siap mendukung semangat belajar anak muda Kudus.
"Setelah ini, jangan pernah ragu untuk menggapai impian. Kami dukung semangat adek-adek semua dalam meraih impian," tuturnya.
Pihaknya juga mengimbau agar mahasiswa tidak gengsi apabila kuliah sambil bekerja. Gengsi disebut bisa menghancurkan masa depan mahasiswa. Bupati menceritakan pengalamannya yang selalu bekerja setelah sekolah untuk memenuhi kehidupan sehari-hari. Kerja keras itu sekarang membuahkan hasil.
"Jangan gengsi kalau kuliah sambil bekerja. Yang menentukan masa depan ya adek-adek sendiri. Jangan bergantung pada orang lain," pesannya.
Salah satu penerima bantuan, Lailatul Magfiroh berterima kasih atas bantuan yang diberikan bupati. Mahasiswi UIN Walisongo itu berniat akan membeli laptop dan printer dari uang beasiswa untuk memudahkan membuat skripsi.
"Alhamdullah senang sekali bisa mendapatkan beasiswa dari Pak Bupati. Rencananya akan membeli laptop karena saya sudah semester 7, persiapan membuat skripsi," ujarnya.
Lailatul Maghfiroh yang beralamat di Desa Kutuk Kecamatan Undaan adalah satu dari 17 penerima beasiswa. Menurut Kabag Kesra Syafi'i, seluruh penerima merupakan mahasiswa aktif yang memang telah memenuhi verifikasi penerima beasiswa. Diharapkan beasiswa dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.
"Semua penerima adalah mahasiswa aktif dari perwakilan sembilan kecamatan di Kudus dari keluarga kurang mampu," tandasnya. (*)