KUDUS - Proses orientasi harus digunakan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) untuk berproses dan meningkatkan integritas. Pesan itu disampaikan Bupati Kudus Hartopo saat menutup orientasi PPPK di Pendapa Kabupaten Kudus, Rabu (20/9).
"Setelah ini, harus terus berproses dan menjaga integritas sebagai abdi Negara," paparnya.
Hartopo meminta 104 PPPK tidak pernah berhenti belajar dan meningkatkan kapasitas diri. Sehingga dapat melayani masyarakat dengan sebaik-baiknya.
"Jangan pernah puas dengan kondisi sekarang, maksudnya bukan tidak bersyukur, tapi harus terus belajar dan mengembangkan diri," jelasnya.
PPPK juga diingatkan selalu menerapkan empat sehat lima sempurna. Artinya, abdi Negara diminta untuk bekerja dengan jujur, loyal, disiplin, bekerja keras dan dilengkapi dengan kecerdasan.
"Jangan menjadi pegawai yang pintar tapi tidak jujur. Atau pintar tapi kurang disiplin. Attitude harus diutamakan lebih dahulu, " terangnya.
Pihaknya berdoa agar seluruh PPPK ke depan bisa diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) sehingga bisa menduduki jabatan struktural. Mengingat, banyak PNS jabatan struktural yang pensiun.
"Semoga nanti ada peraturan baru yang PPPK diangkat menjadi PNS. Supaya bisa menduduki jabatan struktural yang saat ini kosong," urainya.
Sementara itu, Sekretaris BKPSDM Kabupaten Kudus Rudy Hermawan mengungkapkan terdapat 104 PPPK yang telah mengikuti orientasi. Terdiri dari 101 orang guru dan 3 orang penyuluh pertanian. Orientasi bertujuan untuk mengembangkan kualitas dan profesionalisme.
"Adanya orientasi dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas dan profesionalisme pegawai," tandasnya.
Dalam kesempatan itu, bupati juga memberikan penghargaan untuk peserta terbaik angkatan I yakni Hendro Ari Wibowo yang merupakan guru kelas di SD 3 Singocandi, peserta terbaik angkatan II yakni Miftahudin yang merupakan guru Agama Islam di SD 2 Sidorekso, dan peserta terbaik angkatan III yakni Muhammad Gufron yang merupakan Guru Agama Islam di SD 2 Honggosoco. (*)