Teken MoU dengan BPJS Kesehatan, Bupati Hartopo Beri Jaminan Pelayanan Kesehatan Bagi Santri dari Lu

KUDUS - Julukan kota santri yang tersemat untuk Kabupaten Kudus makin dikuatkan dengan pelayanan kesehatan terbaik bagi para santri. Hal itu diwujudkan dengan pemberian jaminan pelayanan kesehatan bagi santri luar kota yang mengenyam pendidikan di Kabupaten Kudus. Bupati Kudus Hartopo menyebut kebijakan ini pertama di Indonesia.

 

"Melihat banyaknya santri luar kota yang mondok di Kudus, kami berkomitmen agar pelayanan kesehatan terbaik bagi santri. Ini inovasi pertama di Indonesia," tuturnya usai menyerahkan doorprize dalam Mlampah Sareng Santri di Alun-Alun Simpang Tujuh Kudus, Minggu (30/10).

 

Pihaknya bekerja sama dengan BPJS Kesehatan Kabupaten Kudus untuk mewujudkan kebijakan itu. Nantinya, kartu anggota BPJS Kesehatan yang dimiliki santri dari luar kota bisa digunakan di Kabupaten Kudus. 

 

"Mekanismenya nanti kartu BPJS Kesehatan santri luar kota bisa digunakan di sini," lanjutnya. 

 

Kegiatan Mlampah Bareng Santri ini menjadi kesempatan Hartopo menyapa para santri lebih dekat. Para santri sempat berebut jabat tangan dengan Bupati Kudus Hartopo.

 

"Santri mana ini? Oh dari MA NU Banat ya? Ada event seperti ini senang tidak?," sapanya.

 

"Senangg," respon beberapa santri dengan sumringah.

 

Selain itu, Hartopo mendukung kegiatan yang berdampak positif pada bazar UMKM itu. Adanya partisipasi sekitar 15 ribu santri itu, bisa ikut mendongkrak pendapatan pelaku UMKM yang menggelar stan di alun-alun simpang tujuh.

 

"Luar biasa santri yang ikut sampai belasan ribu. Bisa ikut nglarisi UMKM yang buka stan," ucapnya.

 

Menurutnya, bazar UMKM sejalan dengan kebijakan Bupati Kudus yang menargetkan pertumbuhan perekonomian Kabupaten Kudus pada 2023 sekitar 2,5 persen. Pihaknya juga akan menggelar bazar UMKM dan pasar murah di sembilan kecamatan lainnya. Sehingga meningkatkan ekonomi kerakyatan. 

 

"Kegiatan seperti ini sangat inovatif ya. Sejalan dengan misi membangkitkan UMKM usai badai pandemi kemarin banyak UMKM yang terdampak," terangnya.

 

Salah satu santri dari MTs NU Banat, Fazan, mengaku senang dengan kebijakan baru pelayanan kesehatan di Kudus. Selama ini, santri dari Semarang ini mengaku tetap membayar apabila memeriksakan diri di fasilitas kesehatan Kudus.

 

"Senang sekali, jadi kalau mau periksa pakai kartu BPJS Kesehatan bisa di Kudus. Nggak perlu jauh-jauh pulang dulu," ungkapnya.

 

Penandatanganan MoU antara BPJS Kesehatan dengan pondok pesantren secara simbolis disaksikan Bupati Kudus Hartopo. Dukungan penuh disampaikan Ketua PCNU Kudus Asyrofi Masyito. Menurutnya, terobosan ini menjadi langkah maju Pemerintah Kabupaten Kudus untuk selalu mendukung pondok pesantren.

 

"Terima kasih Pak Bupati dan jajaran yang telah berupaya terbaik untuk santri di Kabupaten Kudus," tandasnya. (*)