Tangkal Hoax dengan Bijak Bersosial Media

KUDUS - Sebanyak 1240 siswa SMA 1 Kudus antusias mengikuti Dialog Interaktif Bijak dalam Penggunaan Media Sosial dan Antisipasi Penyebaran Hoax. Acara yang digelar atas kerjasama antara Dinas Kominfo Kudus dan Polres Kudus di lapangan indoor SMA 1 Kudus, Jumat (11/10). Kapolres Kudus AKBP Saptono yang hadir secara pribadi mengimbau agar generasi milenial bijak bermedia sosial.

Saat ini semua berita dapat diakses melalui smartphone. Dalam hitungan detik, informasi dari berbagai daerah didapat hanya dalam satu genggaman. Kecepatan akses tersebut dimanfaatkan oleh orang-orang tak bertanggung jawab untuk menyebarkan berita kebohongan (hoax). Oleh karena itu, AKBP Saptono mengimbau murid-murid SMA 1 Kudus menyaring apapun informasi yang didapat. "Ujaran kebohongan biasanya didapat dari grup WhatsApp dan media sosial. Generasi milenial harus dapat mengecek dahulu apakah informasi benar atau tidak. Jangan langsung menyebarkan ke teman yang lain. Itu berarti Anda juga ikut menyebarkan hoax," ucapnya.

Dalam penjelasan yang dipaparkan Kasat Reskrim Polres Kudus AKP Rismanto, berita hoax mempunyai beberapa ciri khas. Berita kebohongan biasanya mengakibatkan kecemasan, kebencian, dan permusuhan; sumber berita tidak jelas; maupun bermuatan fanatisme maupun SARA. Pihaknya juga menyampaikan hukuman akan menunggu bagi siapapun pembuat dan penyebar hoax. Dari mulai Undang-Undang ITE Nomor 11 Tahun 2008 Pasa 28, Pasal 310 KUHP Pidana pencemaran nama baik, dan pasal 311 KUHP Pidana tentang fitnah. 

"Biasanya berita hoax tidak memiliki sumber yang jelas, sehingga tak ada yang bertanggung jawab. Terus ikuti berita dari portal resmi agar terhindar dari hoax. Jika ada yang mengetahui postingan berita hoax di media sosial, langsung saja memilih pilihan laporkan agar bisa ditangani pihak berwajib," tuturnya. 

Sementara itu, Kepala Dinas Kominfo Kudus Kholid Seif menyampaikan tujuan kegiatan dialog interaktif tersebut memberikan penjelasan kepada murid SMA dan SMK agar lebih hati-hati menggunakan media sosial. "Kegiatan ini terlaksana untuk mengantisipasi penggunaan media sosial yang bijak untuk para milenial," ucapnya. Hal tersebut diamini Kepala SMA 1 Kudus H. Shodikun yang menyampaikan acara tersebut penting untuk murid-murid SMA. "Kami mendukung kegiatan yang positif ini," ucapnya. 

Tak hanya itu, penampilan Forum Komunikasi Media Tradisional (FK Metra), Teater Kuncup Mekar ikut membumikan imbauan bijaksana menggunakan media sosial lewat penampilan teater. Penampilan mereka sukses mengundang tawa dan menyampaikan imbauan pemerintah dengan pendekatan yang lebih akrab kepada para siswa. "Mari kita lawan hoax demi Indonesia semakin maju," ucap seluruh pemain di akhir penampilan.