KUDUS - Aktivitas pondok pesantren (ponpes) berangsur normal. Akan tetapi, edukasi terkait penerapan protokol kesehatan untuk para santri tetap perlu diperlukan. Hal tersebut menjadi konsen Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Kudus Dr. Hartopo saat menyerahkan bantuan APD dan hibah sarana prasarana peribadatan sebesar Rp. 18.643.500 di Ponpes Nurul Asna, desa Kalirejo, kecamatan Undaan.
"Apalagi disini (Ponpes Nurul Asna) banyak santri yang masih butuh pembinaan. Maka, edukasi jadi penting," jelasnya.
Pihaknya mencontohkan, pembelajaran tatap muka harus menerapkan standar protokol kesehatan. Baik memakai masker maupun memakai pelindung wajah. Tak hanya itu, cuci tangan pakai sabun harus dilakukan secara rutin. Penataan tempat belajar pun menjaga prinsip jaga jarak.
"Ini harus diterapkan supaya pembelajaran bisa lancar," imbuhnya.
Kedatangan orang nomor satu di Kudus tersebut tak hanya menyerahkan bantuan. Momen itu juga dimanfaatkan sebagai sarana merawat tali silaturahmi dengan alim ulama dan memastikan bantuan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus tepat sasaran.
"Saya memang ingin silaturahmi dengan para kiai dan juga santri. Sekaligus ingin memastikan bantuan tepat sasaran," ungkapnya.
Perihal keterlambatan penyerahan bantuan, Plt. Bupati Kudus meminta maaf. Pihaknya menjelaskan, Pemkab Kudus terus berupaya peduli dengan ponpes. Meski, terjadi realokasi anggaran karena adanya pandemi Covid-19.
"Kami minta maaf jika ada keterlambatan. Tapi, saya pastikan bantuan ini tetap bisa diberikan," pungkasnya.
Untuk diketahui, bantuan APD diperuntukkan bagi seluruh ponpes di kecamatan Undaan. Bantuan berupa disinfektan, masker, dan perlengkapan penunjang lainnta. Jika tak ada aral melintang, bantuan akan diserahkan ke pondok di 5 kecamatan yang tersisa. (*)