Penutupan TMMD Sengkuyung Tahap II: Kolaborasi TNI dan Stakeholder Wujudkan Percepatan Pembangunan

KUDUS — Upacara penutupan Program Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) Sengkuyung Tahap II Tahun Anggaran 2024 berlangsung sukses di lapangan Desa Puyoh, Kecamatan Dawe, Jumat (7/6). Mengusung tema "Darma Bakti TMMD Mewujudkan Percepatan Pembangunan di Wilayah," acara ini dihadiri oleh Penjabat (Pj) Bupati Kudus, Muhamad Hasan Chabibie, serta jajaran Forkopimda, pejabat TNI-Polri, pimpinan OPD terkait, dan Camat Dawe beserta Forkopimcam.

 

Hasan mengungkapkan bahwa kegiatan TMMD adalah bentuk kolaborasi antara Forkopimda dan seluruh stakeholder demi memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. Ia menyebut kesuksesan penyelenggaraan serta manfaat yang dirasakan masyarakat memberikan semangat untuk terus berkarya melalui TMMD.

 

"Kegiatan ini merupakan bukti nyata dari kerja keras dan dedikasi yang luar biasa dari TNI. Keterlibatan Forkopimda dan berbagai stakeholder juga sangat mendukung kesuksesan program ini. Saya sangat mengapresiasi upaya TNI yang tidak hanya memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, tetapi juga menjadi pemacu semangat untuk pelaksanaan TMMD berikutnya." ujarnya.

 

Hasan berharap kerja sama antara Pemkab Kudus, TNI, serta seluruh stakeholder lainnya dapat terus terjalin dengan baik. Melalui TMMD, dirinya berharap semakin banyak daerah di Kabupaten Kudus dapat tersentuh pembangunan sehingga pemerataan pembangunan dapat terwujud.

 

"Saya berharap sinergi dan kolaborasi yang sudah terjalin dengan baik ini dapat terus ditingkatkan ke depannya. Harapannya, semakin banyak daerah di Kabupaten Kudus, terutama yang jauh dari pusat kota, dapat menikmati pembangunan yang merata sehingga kita bisa mewujudkan pemerataan pembangunan yang lebih baik lagi," tambahnya.

 

Komandan Kodim 0722/Kudus, Andreas Yudhi Wibowo, menjelaskan bahwa sasaran TMMD kali ini meliputi kegiatan fisik dan non fisik. Untuk kegiatan fisik, TMMD membangun jembatan sepanjang 6 meter dengan lebar 4 meter dan tinggi 5 meter, serta melakukan betonisasi jalan sepanjang 300 meter dengan lebar 3 meter dan tebal 15 cm.

 

Sementara itu, kegiatan non fisik meliputi penyuluhan mengenai radikalisme dan terorisme, bela negara, antinarkoba, kesehatan keluarga berencana (KB-Kes), pengentasan stunting, pencegahan gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas), pertanian, pemberdayaan masyarakat, tanggap bencana, dan pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

 

Yudhi menambahkan bahwa akses yang telah dibangun sangat bermanfaat bagi warga sekitar, tidak hanya untuk penduduk yang melintas tetapi juga bagi para petani yang memerlukan akses yang lebih baik untuk aktivitas sehari-hari mereka. 

 

"Alhamdulilah jalan itu bisa dimanfaatkan oleh masyarakat dan sangat bermanfaat bagi warga sekitar maupun petani yang ingin ke ladang," ujarnya. (*)