Pembinaan FPBI, Bupati Kudus : Jadikan Perbedaan Sebagai Wujud Persatuan Bangsa.

KUDUS - Pembinaan Forum Persaudaraan Bangsa Indonesia (FPBI) dengan tema 'Kakiku Berpijak Diatas Sumpahmu NKRI' dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Kudus melalui Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) di balai desa rendeng, Selasa ( 14/12). Pembinaan tersebut sangat penting dalam hal menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. 

 

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Kesbangpol Harso Widodo ketika menyampaikan laporan kegiatan acara. 

 

"Pembinaan ini bertujuan untuk menciptakan kerukunan antar umat beragama agar saling menghargai dan mengembangkan persatuan dan kesatuan bangsa untuk mengemban ideologi pancasila," ucapnya. 

 

Harso Widodo juga berharap dengan adanya kegiatan ini akan mencegah perbuatan yang menimbulkan gangguan keamanan didalam Negara Kesatuam Republik Indonesia. 

 

"Semoga dengan adanya pembinaan FPBI dapat meminimalisir gangguan keamanan dari kelompok orang yang ingin mengubah ideologi pancasila untuk memecah belah bangsa," harapnya. 

 

Sementara itu, Bupati Kudus H.M. Hartopo meminta masyarakat dapat memahami tujuan dari berdirinya FPBI. 

 

"FPBI adalah wadah berhimpunya segenap komponen bangsa yang berwawasan kebangsaan dengan semangat menghormati kemajemukan bangsa indonesia. Kemajemukan ini direkatkan dengan cara membangun komunikasi yang sehat, empati, anti diskriminasi dan anti kekerasan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara," jelas Bupati. 

 

Oleh karena itu, Pihaknya memberi apresiasi atas kegiatan yang dilaksanakan ini. 

 

"Saya sangat mengapresiasi kegiatan ini sebagai upaya untuk memupuk rasa kebangsaan dengan menghormati segala perbedaan antar sesama anak bangsa," ungkapnya. 

 

Pihaknya juga berharap, perbedaan yang dimiliki Indonesia harus selalu dijunjung tinggi untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. 

 

"Indonesia ini terdiri dari bermacam pulau, ras, suku, agama, dan budaya. Semoga dapat selalu bersatu dalam Bhineka Tunggal Ika yang memiliki makna meskipun berbeda tetapi tetap satu, yakni satu bangsa dan bahasa Indonesia. Oleh karena itu, mari kita selalu junjung tinggi perbedaan untuk kesatuan dan persatuan bangsa," pintanya. 

 

Terakhir, Hartopo mengingatkan pada masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan ditengah pandemi yang masih terjadi. Pihaknya meminta seluruh lapisan masyarakat ikut andil dalam pencegahan covid-19. 

 

"Kondisi saat ini masih pandemi. Keterbatasan kegiatan masih dilaksanakan, Tatanan hidup baru juga harus dilaksanakan. Mari kita tetap disiplin protokol kesehatan. Saya pinta kepada seluruh lapisan masyarakat agar dapat ikut andil dalam peran penanganan covid-19," pungkasnya. (*)