Miliki Potensi Besar, Museum Situs Purbakala Patiayam Diharap Berkembang Seperti Sangiran

Bupati Hartopo : Perlu Study Banding Ke Museum Sangiran

 

KUDUS - Kabupaten Kudus memang memiliki wilayah yang tak seluas daerah lainnya, namun Kudus memiliki potensi alam yang luar biasa kayanya. Termasuk yang ada di sisi tenggara Gunung Muria, kawasan Patiayam yang terdapat situs peninggalan pra sejarah. Hal tersebut disampaikan Bupati Hartopo ketika menghadiri Sosialisasi Situs Purbakala Museum Patiayam yang bekerjasama dengan Tim BPSMP Museum Sangiran Sragen, Kamis (15/9).

 

"Berdasarkan temuan fosil dan penelitian yang dilakukan di Situs Patiayam, Museum Patiayam beserta situs arkeologinya menunjukkan bahwa Kabupaten Kudus memiliki catatan pra sejarah yang begitu besar," katanya.

 

Oleh karena itu, pihaknya memandang kegiatan sosialisasi semacam ini sangat penting dilakukan dalam rangka memperkenalkan dan memperoleh informasi lebih jauh tentang Situs Purbakala Patiayam. Pihaknya juga mengajak kerja sama dengan stakeholder atau pemangku kepentingan lainnya untuk ikut mengembangkan museum kebanggan Kabupaten Kudus ini.

 

"Semoga dengan sosialisasi ini, Museum Patiayam dapat dikenal oleh seluruh elemen masyarakat. Saya harap stakeholder dan pemangku kepentingan lainnya juga turut andil dalam ikut mengembangkan museum situs purbakala ini," ucapnya.

 

Koleksi yang dimiliki Museum Patiayam tak hanya menjadikan sebagai ruang tempat melestarikan kebudayaan saja, namun dapat menjadi tempat edukasi sekaligus tempat rekreasi yang menyenangkan.

 

"Koleksi yang dimiliki Museum Patiayam sangat lengkap, pasti banyak ilmu yang didapat untuk menambah wawasan, sekaligus sebagai sarana wisata. Silahkan berkunjung ke sana," ujarnya.

 

Untuk lebih mengembangkan Museum Patiayam, orang nomor satu di Kudus itu juga berencana melakukan studi banding ke Museum Sangiran untuk mengadopsi beberapa hal yang dapat diterapkan untuk memajukan Museum Patiayam.

 

"Perlu kita lakukan studi banding ke Sangiran untuk mengadopsi apa yang bisa diterapkan di Museum Patiayam. Semoga makin berkembang," pungkasnya.

 

Pamong Budaya Ahli Muda Balai Pelestarian Situs Manusia Purba (BPSMP) Sangiran, Dody Wiranto mengatakan bahwa Situs Patiayam sudah diteliti sejak abad ke-19. Dirinya menyebut bahwa potensi yang dimiliki Patiayam luar biasa sama seperti Sangiran.

 

"Sudah diteliti oleh orang asing sejak abad 19. Sedangkan bangsa kita sendiri mulai meneliti setelah kemerdekaan," ungkapnya.

 

Dirinya menyebut, Patiayam adalah salah satu tempat istimewa yang diberi anugerah oleh Tuhan untuk menyimpan cerita sejarah.

 

"Tidak semua tempat menghasilkan fosil baik manusia purba, flora, maupun fauna. Beberapa tempat di Pulau Jawa ini, di antaranya Patiayam, Sangiran, Trinil di Ngawi dan termasuk yang ada di Mojokerto merupakan tempat khusus yang dititipkan Tuhan untuk menyimpan sejarah 2,4 juta tahun lalu. Oleh karena itu patut kita lestarikan," tandasnya.

 

Dalam kesempatan tersebut juga turut diserahkan hasil ekskavasi fosil dan benda purbakala sebanyak tiga buah yang ditemukan oleh tim ekskavasi BPSMP Sangiran di kawasan Patiayam. (*)