Mawar Hartopo Gandeng Finalis Duta Genre Atasi Isu Remaja

KUDUS - Pemilihan Duta Genre Kabupaten Kudus Tahun 2022 memasuki acara puncaknya. Sebanyak sepuluh finalis masing-masing putra dan putri saling berkompetisi memperebutkan gelar juara tahun ini. Mengambil tema 'Take Real Action', kegiatan dibuka oleh Ketua TP PKK Kabupaten Kudus, Mawar Hartopo, yang hadir mewakili Bupati Kudus, Hartopo. Grand Final berlangsung di Ruang Pertemuan Hotel @HOM Kudus, Kamis (28/7), dengan dihadiri Kepala Dinsos P3AP2KB Kudus, Agung Karyanto, beserta tim dewan juri.

 

Sebelum membuka acara Grand Final, Mawar Hartopo menyampaikan sambutan Bupati Kudus. Dirinya mengatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Kudus sangat mengapresiasi dan siap mendukung program Generasi Berencana (GenRe) yang digagas oleh BKKBN. Program yang bermanfaat bagi remaja dalam merencanakan jenjang hidupnya dengan baik, sekaligus menjadi wadah pengembangan karakter. 

 

"Dengan adanya pemilihan Duta Genre Kabupaten Kudus ini, saya berharap mereka mampu menjadi contoh dan inspirasi bagi remaja sebaya dalam melaksanakan kegiatan yang positif untuk merencanakan kehidupan berkeluarga nantinya," ujarnya. 

 

Mawar Hartopo menyebut, dunia remaja sekarang ini memiliki isu tersendiri. Gaya hidup yang aktif dan penuh dinamika, jika tidak diantisipasi dengan baik akan menyeret perilaku remaja kepada hal-hal negatif. Seperti permasalahan remaja yang timbul pada umumnya berkaitan pergaulan bebas dan penyalahgunaan narkotika. Duta GenRe diharapkan hadir sebagai agen-agen perubahan. 

 

"Remaja membutuhkan informasi seluas-luasnya mengenai kesehatan reproduksi, pentingnya menata masa depan dengan baik, dengan meninggalkan perilaku yang tidak bermanfaat dan merusak masa depan," tuturnya. 

 

Mawar Hartopo menggandeng seluruh finalis untuk bersama-sama dapat mewujudkan generasi muda Kabupaten Kudus yang berkualitas yang memiliki masa depan gemilang. Ia juga berpesan bahwa dalam berkompetisi, menang kalah adalah hal biasa. Baginya sepuluh finalis sudah menjadi juara karena mampu menyisihkan ratusan peserta lainnya. 

 

"Dalam suatu kompetisi, menang atau kalah sudah jadi hal biasa. Yang terpenting adalah upaya dan semangat menjadi yang terbaik. Dan semua finalis disini bagi saya sudah menjadi juara yang telah berhasil melewati berbagai tahap menyisihkan peserta yang mencapai ratusan," imbuhnya. 

 

Kepala Dinsos P3AP2KB Kudus, Agung Karyanto, melaporkan bahwa Pemilihan Duta Genre adalah agenda rutin setiap tahun untuk memilih remaja yang menjadi role model atau agen perubahan. Sesuai dengan tema 'Take Real Action', ia berpesan agar para finalis tidak sekedar menyandang gelar namun juga berkomitmen melakukan aksi nyata.

 

"Diharapkan adik-adik minimal menjadi role model atau agen perubahan yang dapat merencanakan kehidupan di masa yang akan datang. Harus ada aksi nyata yang dikerjakan dan punya komitmen," pesannya.

 

Salam satu finalis sepuluh besar, Muhammad Abrori (21) mengungkapkan persiapan yang dilakukan untuk menghadapi kompetisi. 

Persiapan materi substansi yang ada di Genre sehingga ketika edukasi ke masyarakat bisa menyampaikan dengan baik sesuai dengan permasalahan di Kabupaten Kudus. Ia juga menyiapkan gagasan Genre to School and Collaboration sebagai inovasi sosialisasi Genre. 

 

"Program yang saya siapkan nantinya akan terjun ke dunia pelajar sehingga terbebas dari perilaku seks bebas, minuman keras dan narkoba. Serta mencegah terjadinya pernikahan dini ketika sekolah," katanya. 

 

Sepuluh finalis tersebut merupakan peserta terpilih yang telah melewati berbagai tahapan seleksi. Tercatatat dari 170 pendaftar, 50 peserta lolos seleksi administrasi dan mengikuti tes tertulis, kemudian bagi 15 yang lolos mengikuti tes wawancara untuk diambil 10 orang finalis. Dalam Grand Final ini pada finalis diadu lagi untuk diambil 5 besar dan 3 besar lewat adu pemaparan program dan tanya jawab. (*)