KUDUS - Kabupaten Kudus selain dikenal dengan kawasan Industri, juga dikenal memiliki potensi wisata yang begitu menakjubkan. Berbagai wisata baru terus bermunculan dan diharapkan akan menambah ikon baru di Kabupaten Kudus. Selain itu, produk unggulan diberbagai daerah pun ikut menyemarakan destinasi wisata sebagai pelengkap pariwisata yang telah tersaji.
Maka dari itu, sebagai upaya mendukung perkembangan pariwisata di Kabupaten Kudus, Pelaksana tugas (Plt) Bupati Kudus HM Hartopo didampingi Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Kepala Dinas Kominfo, Camat Dawe, serta Kepala desa Japan meresmikan secara langsung potensi baru Wisata Agro Kopi di Jambangan coffe and resto desa Japan, Dawe Kudus. Selain itu, Plt Bupati juga memberikan surat keputusan (SK) sebagi desa wisata sebanyak 15 desa di Kudus pada Sabtu (21/11).
Ke 15 desa tersebut meliputi desa Rahtawu, Ternadi, Dukuhwaringin, Kandangmas, Margorejo, Terban, Temulus, Jepang, Loram Kulon, Wates, Wonosoco, Padurenan, Jurang, Kaliputu, dan Tanjung Rejo.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Kudus Bergas Catursasi Penanggungan mengatakan peresmian agrowisata ini bentuk perwujudan dari harapan yang diinginkan oleh Plt bupati Kudus bapak Hartopo.
"Potensi wisata lereng Muria ini tidak hanya terpusat dalam wisata religi saja, namun kita kenalkan juga tmbahan wisata lainya yang dapat mendukung kesejahteraan masyarakat nantinya. Tempat ini (Wisata Agro Kopi Jambangan coffe and resto) sebagai contoh nyata dan riil dari upaya mensejahterakan rakyat, semoga tempat ini nantinya juga dapat berfungsi sebagai pusat informasi dan jaring kekuatan antara titik-titik desa wisata lainya," ucapnya.
Bergas juga berharap dengan diserahkannya 15 SK untuk desa wisata di Kab. Kudus, akan mendorong desa lainya agar dapat membaca potensi yang ada untuk meningkatkan kesejahteraan warganya.
"Semoga dalam penyerahan SK ini akan mendorong desa lainya untuk mengolah potensi yang ada agar dapat menjadikan kesejahteraan bagi masyarakatnya, Harapan kami diseluruh desa bersemangat untuk menggali potensi desanya masing-masing dan menciptakan ikon baru di Kabupaten Kudus," harapnya.
Sementara itu, Pelaksana tugas (Plt) Bupati Kudus HM Hartopo mengimbau kepada para pengelola agrowisata untuk selalu mengedepankan protokol kesehatan bagi para pengunjung yang hadir.
"Peresmian ini merupakan wujud dari geliat ekonomi yang mulai bangkit ditengah pandemi ini, untuk itu dihimbau kepada para pengelola agrowisata agar tetap menerapkan secara ketat protokol kesehatan," tegasnya.
Menurut Hartopo, Income terbesar dari suatu daerah terletak pada sektor pariwisatanya, oleh karena itu dirinya berharap akan muncul sektor pariwisata lainya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Desa wisata ini adalah sebuah perwujudan bahwa dicolo dan sektiranya tidak hanya dikenal wisata religius saja, selain itu wisata disini juga dapat berfungsi sebagai tempat informasi serta mengoptimalkan anggaran dana desa agar menjadi tempat wisata yang baik dan terstruktur," ungkapnya.
Dirinya juga berharap potensi yang ada di desa dapat dikelola dengan maksimal untuk menghadirkan suatu inovasi yang baru dari sektor pariwisata.
"Bagi desa yang telah mendapatkan predikat desa wisata, diharapkan agar selalu mengembangkan potensinya baik dari pengelolaan alam dan pengelolaan produk-produknya, Sementara bagi desa lainya, diharapkan dapat terus menggali dan menciptakan kreasi dan inovasi yang terdapat didalamnya untuk menggerakkan UMKM agar lebih dikenal masyarakat," pungkasnya.