Kasus DBD Bertambah, Periksa Jentik Door to Door

Delapan Desa Ada 24 Penderita

JATI - Hingga saat ini jumlah kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kecamatan Jati mencapai 24 kasus. Jumlahnya terus meningkat. Padahal data ini hanya delapan desa. Tak ingin kasus DBD terus bertambah, tim kesehatan UPT Puskesmas Jati terus menggencarkan program pemberantasan sarang nyamuk (PSN).

Kepala Puskesmas Jati Amad Mochammad mengatakan, PSN dipilih karena dianggap cara paling efektif untuk mengatasi perkembangan nyamuk aedes aegypti.

"Selama ini masyarakat menganggap fogging menjadi solusi atas masalah ini. Tapi kenyataannya tidak, justru PSN lah yang paling efektif," katanya.

Kegiatan PSN tim kesehatan UPT puskesmas Jati menggandeng masyarakat dan Muspika Kecamatan Jati untuk turun ke lapangan. Mereka door to door masuk rumah ke rumah untuk memeriksa jentik nyamuk.

"Jika ditemukan jentik nyamuk baik di bak mandi atau tampungan air langsung kami kuras dan diberi abate," jelasnya.

Dalam kegiatan PSN ini, tim kesehatan juga memberikan penyuluhan kepada warga. Hal ini bertujuan untuk menggerakkan kesadaran warga akan pentingnya upaya PSN. Pihaknya mewanti-wanti agar minimal bisa menguras bak mandi minimal sepekan dua kali.

"Jangan biarkan ada genangan air. Sebab akan menjadi sarang nyamuk. Bagi masyarakat yang membutuhkan, kami sediakan abate gratis," ujarnya.

Penyakit DBD menjadi perhatian serius UPT Puskesmas Jati. Intensitas musim hujan yang masih cenderung tinggi masih memungkinkan peningkatan kasus DBD. Tercatat, di delapan desa di Kecamatan Jati ada 24 kasus.

Sementara itu Gubemur Jateng Ganjar Pranowo juga berpesan sama. Dalam peringatan Harlah Muslimat di AJun-alun Simpang Tujuh beberapa waktu yang lalu ia mengimbau masyarakat agar bisa menjadi jumantik di rumahnya sendiri.

"Peran ibu-ibu ini sangat penting. Saya harap ibu-ibu sekalian bisa menjadi pelopor pemburu jentik nyamuk di wilayah sekitarnya masing-masing. Agar penya­kit DBD tidak lagi ditemukan," pesannya.