Hibah Dari Pemkab Kudus Kepada Lembaga Pendidikan Agama Menuju Tatanan Kehidupan Baru (New Normal)

 

KUDUS - Menghadapi tatanan pola kehidupan baru (New Normal), Pemkab Kudus menerapkan aturan baru khususnya bagi para santri yang hendak kembali ke pondok pesantren di Kudus. Salah satu upaya yang dilakukan adalah memberikan screening bagi para santri yang kembali ke Kudus. Sebagai bentuk perhatian Pemkab Kudus, PLT Bupati Kudus HM Hartopo hari ini, Rabu (10/06) juga memberikan hibah secara simbolis untuk pembangunan dan operasional kepada enam lembaga pendidikan agama (Pondok Pesantren).

Sejumlah enam Ponpes disambangi PLT Bupati Kudus dengan didampingi Kabag Kesra Mundhir, Kepala Pelaksana BPBD Bergas C Penanggungan dan Kepala Bappeda Sudjatmiko untuk penyerahan hibah. Keenam ponpes antara lain : Ponpes SIRAJUL HANAN (Dk. Kauman RT 03/ RW 09 Desa Jekulo, Kec. Jekulo), Ponpes DARUL FALAH (Desa Jekulo Dukuh Kauman), Ponpes DARUL FURQON ( Dk. Jekulo Karang RT 01/ RW 07, Desa Jekulo, Kec. Jekulo), Ponpes ANFAUL ULUM (Desa Samirejo RT 1 RW 1Dawe), Ponpes RAUDHATUL THOLIBIN (Kerjasan Dukuh Bendan), serta Ponpes DARUL BAROKAH AL-QUDS ( Desa Prambatan Kidul RT 04/ RW 04, Kec. Kaliwungu).

Ditemui saat penyerahan hibah, PLT Bupati Kudus HM Hartopo menjelaskan bahwa hibah yang diberikan semoga dapat dimanfaatkan dalam pembangunan dan operasional ponpes.

"Semoga dana hibah ini dapat digunakan sebaik-baiknya untuk pembangunan dan operasional pesantren demi membentuk generasi yang berilmu dan berakhlak mulia", ungkapnya.

Pihaknya juga menyampaikan dalam upaya menyongsong tatanan kehidupan baru, Salah satu syarat yang harus dipenuhi santri adalah dengan membawa surat bebas covid-19.

"Agar dapat kembali ke ponpes tempat menimba ilmu, para santri wajib membawa surat bebas covid-19 yang diperoleh dari daerah asalnya. Nantinya para santri yang kembali ke Kabupaten Kudus juga diadakan screening lagi", jelasnya. 

Dalam tatanan kehidupan yang baru, memakai handsanitizer dan masker selalu diterapkan karena itu bagian dari protokol kesehatan yang harus ditaati. Oleh karena itu, HM Hartopo juga memberikan hibah sejumlah masker dan handsanitizer.

"Demi menyongsong tatanan kehidupan baru agar dapat memaksimalkan protokol kesehatan, saya harapkan pemakaian masker dan handsanitizer menjadi salah satu kebutuhan, Hibah masker dan handsanitizer secara simbolis ini diharapkan dapat dimaksimalkan dalam aktivitas pesantren", pungkasnya.