KUDUS - Penjabat (Pj) Bupati Kudus M. Hasan Chabibie menggaungkan Kolaborasi Sosial Berskala Besar (KSSB) sebagai upaya mengatasi pelbagai persoalan yang ada di Kabupaten Kudus, salah satunya adalah Rumah Tidak layak huni (RTLH). Menurut data, masih didapati 6774 RTLH yang ada di Kota Kretek sehingga butuh gotong royong skala masif agar dapat diselesaikan.
Hasan yakin KSSB mampu menjadi jembatan yang mempertemukan pemerintah, pelaku usaha, akademisi, masyarakat, dan media untuk saling berkontribusi atau yang sering disebut pentahelix model of collaboration. Harapannya, tidak hanya pengusaha yang naik kelas tapi juga masyarakatnya ikut naik kelas.
"Kalau pentahelix model of collaboration ini bisa berjalan baik di Kudus, saya yakin segala problematika di kota Kretek ini bisa dituntaskan. Tidak mungkin 6774 RTLH tadi diselesaikan oleh pemerintah, maka perlu dukungan semua pihak. Pada akhirnya, pengusaha dan masyarakat sama-sama naik kelas," jelasnya.
Hal tersebut ditekankan pj bupati ketika penyerahan secara simbolis Rumah Sederhana Layak Huni (RSLH) kepada masyarakat Kabupaten Kudus di Pendapa Kabupaten, Rabu (10/7/2024). Hadir dalam kesempatan itu, Chief Operating Officer (COO) PT. Djarum Victor Rachmat Hartono, Deputy General Manager Community Development PT. Djarum Achmad Budiharto, camat, kepala desa, dan tamu undangan lainnya.
Tak lupa, Hasan memberikan apresiasi setinggi-tingginya untuk PT Djarum yang berkomitmen membantu pemerintah daerah menyediakan RSLH bagi warga Kabupaten Kudus. Mengingat, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kudus amat terbatas sehingga kolaborasi ini bak oase.
"Tentu ini menjadi suntikan yang amat berharga karena kita tahu sendiri APBD Kudus amat terbatas. Maka, adanya kolaborasi ini tentu menjadi angin segar untuk kita semua, utamanya masyarakat Kudus bisa naik taraf hidupnya," imbuhnya.
Terakhir, pj bupati meyakini bahwa dengan sikap profesional, transparan, dan akuntabel akan melahirkan kepercayaan sehingga para pengusaha tidak lagi takut untuk membantu pemerintah daerah menuntaskan persoalan di Kabupaten Kudus.
"Kita sediakan _website_ sebagai upaya transparansi sehingga baik pemberi maupun penerima sama-sama tahu apa yang sudah dikerjakan dan ekosistem seperti inilah yang tentunya digemari oleh teman-teman pelaku usaha," pungkasnya.
Sementara itu, Deputy General Manager Development PT Djarum Achmad Budiharto mengutarakan bawah program RSLH menjadi bentuk kepedulian kepada masyarakat. Ia yakin, kemajuan Kudus tidak hanya ditopang dari kota, tapi juga dari desa.
"Ini salah satu upaya kami agar masyarakat Kudus kualitas hidupnya meningkat karena punya rumah yang nyaman dan sehat sehingga akan lahir keluarga produktif dan akan mampu menopang kemajuan Kudus," ungkapnya. (*)