KUDUS - Setelah dilanda hujan deras selama sehari semalam, tanggul sungai Piji di desa Kesambi jebol, Kamis (20/2) pagi. Jebolnya tanggul disinyalir akibat derasnya arus air sungai Piji. Selain itu, usia bangunan tanggul tergolong cukup tua sehingga tak kuat menahan arus air sungai. Alhasil, air sungai menerjang rumah warga masyarakat desa Kesambi.
Kabar jebolnya sungai Piji akhirnya viral. Beredar video detik-detik jebolnya tanggul yang berkeliaran di media sosial. Mengetahui hal tersebut, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melakukan kunjungan ke Balai Desa Kesambi untuk bertemu dengan warga desa yang mengungsi, Jumat (21/02) siang. Ditengah-tengah warga, Ganjar memberikan semangat dan mengajak bergurau. "Disini enak, tho. Kalau enak ndak usah pulang, ya. Kan, tiap hari dapat makan," kelakarnya.
Usai bersua masyarakat, Ganjar Pranowo didampingi Plt. Bupati Kudus Hartopo bersama-sama menaiki motor menuju lokasi tanggul yang jebol. Ganjar mengapresiasi tim BPBD Provinsi maupun BPBD Kabupaten Kudus yang sigap menanggulangi tanggul. Tak hanya itu, Ganjar juga menyinggung perilaku masyarakat yang buang sampah sembarang. Hal tersebut diyakininya sebagai faktor utama penyebab terjadinya tanggul jebol. Maka, pihaknya meminta masyarakat luas untuk selalu peduli dengan lingkungan utamanya tidak membuang sampah sembarangan.
"Terima kasih kawan-kawan BPBD baik dari Kudus maupun Provinsi. Kita punya tugas besar sekarang, yakni mengingatkan masyarakat untuk tidak buang sampah sembarangan. Sampah 'nyumpel' juga bisa mengakibatkan tanggul jebol karena dia menahan beban yang cukup besar," terangnya.
Sementara itu, Plt. Bupati Kudus Hartopo mengaku telah mengecek dan mendapatkan informasi tentang kondisi tanggul sungai Piji. Menurutnya, tanggul sungai Piji memang sering mengalami kebocoran. Terkadang, sampai menggenangi jalan desa. Oleh sebab itu, Hartopo meminta Dinas PUPR Kudus untuk segera melakukan normalisasi sungai serta merenovasi bangunan tanggul. Pihaknya ingin seluruh tanggul di kawasan sungai Piji dapat direnovasi. Bahkan, jika ada kendala perijinan, Hartopo siap pasang badan dan siap melapor Gubernur Jawa Tengah agar persoalan normalisasi dapat dilakukan segera mungkin.
"Kalau saya lihat, bangunannya sudah tua. Katanya kemarin sering bocor, ya, sebelum jebol. Kita nanti lihat pos anggaran perbaikan tanggul dulu. Kalau saya inginnya seluruh tanggul ini diperbaiki dan dinormalisasi. Khawatirnya, tanggul jebol kembali terulang kalau bangunannya tidak kuat. Jika ada kendala ijin normalisasi, Pak Gub tadi sudah beri lampu hijau untuk lapor," jelasnya usai mendampingi Gubernur Jawa Tengah meninjau lokasi tanggul.
Tak hanya itu, Hartopo juga menyapa sekaligus menghibur warga masyarakat Kesambi yang mengungsi di Balai Desa Kesambi sejak Kamis (20/2). Total sebanyak 100 warga mengungsi. Kehadiran Hartopo membuat warga pengungsi gembira. Mereka diajak bersendau gurau dan diberikan bantuan. Selain itu, mereka juga diajak makan siang bersama. Terakhir, Hartopo menyerahkan bantuan seperti sembako, selimut, karpet, dan kebutuhan sehari-hari kepada Kepala Desa Kesambi.