Bupati Kudus Perintahkan Seluruh OPD Ikut Mengintervensi Penanganan Stunting

Hartopo : Target Nol Persen Tahun 2024

 

KUDUS - Dianggap sebagai hal yang sangat krusial, Bupati Kudus Hartopo inginkan upaya nyata dalam rangka penanganan kasus stunting yang ada di Kabupaten Kudus. Untuk itu, pihaknya meminta seluruh OPD dapat ikut mengintervensi penurunan angka stunting di masyarakat.

 

Hal itu disampaikannya ketika membuka acara Rembuk Stunting bersama lintas sektoral di Pendapa Kudus, Selasa (27/6). Hadir pula dalam kesempatan itu, Komandan Kodim 0722/Kudus, Sekda Kudus dan para asisten, perwakilan OPD, stakeholder terkait, serta undangan lainnya.

 

"Segera dilaksanakan, jangan sampai rembuknya di sini hanya sebagai seremonial semata. Seluruh OPD saya minta terlibat mengintervensi penanganannya," pintanya.

 

Berdasarkan data yang bersumber dari Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (EPPGBM), angka stunting di Kabupaten Kudus per tahun 2023 mencapai 5,1 persen. Untuk itu, Hartopo optimis menargetkan angka stunting di Kabupaten Kudus tahun 2024 dapat turun hingga nol persen.

 

"Saat ini kasus stunting di Kudus mencapai 5,1 persen. Kita targetkan nol persen di tahun 2024," ujarnya.

 

Pihaknya pun memerintahkan OPD terkait untuk memperbanyak pembentukan tim pendamping untuk menyosialisasikan dan memberikan edukasi pada masyarakat terkait penanganan stunting, khususnya masyarakat desa yang ada di pinggiran.

 

"Perbanyak tim pendamping untuk sosialisasi ke masyarakat. Khususnya yang ada di pinggiran. Jika perlu ditongkrongi," perintahnya.

 

Menurut Hartopo, kasus stunting diawali dari beberapa permasalahan yang terjadi, namun kebanyakan masyarakat tidak mengetahui. Oleh karena itu, kehadiran lintas sektoral seperti Kemenag sangat dibutuhkan untuk membantu pencegahan stunting melalui edukasi yang diberikan mulai pra hingga pasca pernikahan.

 

"Kehadiran lintas sektoral juga berpengaruh, seperti Kemenag. Tugasnya tidak hanya menikahkan saja, tapi juga mengedukasi. Apalagi terhadap pernikahan usia dini," ungkapnya.

 

Tak lupa, dirinya turut mengimbau pada seluruh masyarakat agar selalu memperhatikan tumbuh kembang buah hati dari waktu ke waktu dengan mencukupi asupan gizi yang diberikan pada sang anak.

 

"Ini juga menjadi tugas orang tua, awasi dan perhatikan tumbuh kembangnya. Cukupi asupan gizinya," imbaunya.

 

Sekretaris Daerah, Samani Intakoris menyebut bahwa kegiatan rembuk stunting bertujuan untuk menyinergikan antara Pemerintah Kabupaten Kudus dengan lintas sektoral dalam upaya penanganan stunting yang ada di Kabupaten Kudus.

 

"Bertujuan untuk menyinergikan, dengan harapan dapat bersama-sama menangani kasus stunting yang terjadi," sebutnya. 

 

Di akhir kegiatan, Bupati Kudus Hartopo bersama Komandan Kodim 0722/Kudus, Sekda dan para asisten, serta OPD terkait menandatangani komitmen bersama penurunan stunting di Kabupaten Kudus.(*)