KUDUS - Pendidikan agama menjadi bekal santri dalam meraih cita-cita dan hidup bermasyarakat. Hal itu disampaikan Bupati Kudus Hartopo di depan ratusan santri Pondok Pesantren Madrasah Assalam Kudus, Jati, Selasa (16/5).
"Setelah lulus dari ponpes, harus terus mengingat dan mengaplikasikan ilmu dari ustaz dan ustazah yang ada di sini," ucapnya.
Hartopo menyemangati santri terus belajar dan tetap menjadi pribadi berakhlak mulia. Sebab, tonggak kepemimpinan masa depan berada pada pundak seluruh santri.
"Seluruh santri di sini adalah pemimpin masa depan. Jadilah pribadi yang bijaksana dan santun," tuturnya.
Restu dan doa orang tua juga menjadi faktor penentu masa depan. Sebab, seluruh kerja keras orang tua didedikasikan untuk kebahagiaan anak. Oleh karena itu, Hartopo mengajak santri berbakti kepada kedua orang tua.
"Orang tua rela melakukan apapun untuk kebahagiaan anak. Jangan lupa berbakti dan menjadi kebanggaan orang tua," lanjutnya.
Selain itu, bupati mendukung pihak ponpes terus mengembangkan fasilitas belajar santri. Usia 20 tahun mengabdi menjadi bukti keseriusan Pondok Pesantren Madrasah Assalam dalam mendidik santri.
"Pondok harus terus membangun dan mengembangkan fasilitas biar makin bagus lagi," tandasnya.
Sementara itu dalam kegiatan haflah akhirussanah dan dua dasawarsa pondok itu, Pengasuh Ponpes Madrasah Assalam Ma'ruf Sidiq berterima kasih atas kepercayaan wali murid. Ma'ruf menyadari ada berbagai kekurangan terutama fasilitas dalam mendidik santri menjadi hafiz. Namun, Ma'ruf bersama ustaz dan ustazah berupaya memberikan yang terbaik untuk pendidikan para santri.
"Terima kasih Bapak dan Ibu atas kepercayaannya menitipkan putra-putri panjenengan menimba ilmu di sini. Saya mohon maaf apabila masih banyak kekurangan," terangnya. (*)