KUDUS - Lahan tidur di Desa Bulungcangkring selama 8 tahun berhasil menjadi lahan produktif. Hasilnya pun sekarang telah dinikmati oleh para petani. Apresiasi kepada para petani dan pemerintah desa disampaikan Bupati Kudus Hartopo saat menghadiri panen raya lahan tidur di Bulungcangkring, Senin (23/8).
Menurutnya, kerja keras pemerintah desa dan petani telah maksimal. Pihaknya akan mendukung pengembangan lahan tidur di wilayah Bulungcangkring. Seperti yang diketahui, masih banyak lahan tidur berupa hutan yang belum dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat. Hartopo meminta pemerintah desa membuat proposal kepada Dinas Pertanian dan Pangan Kudus sehingga dapat segera ditindaklanjuti. Pihaknya pun berharap kedepan padi di lahan tidur bisa ditingkatkan menjadi dua kali panen setahun.
"Saya acungi jempol kerja keras bapak kepala desa dan para petani semuanya. Bisa berhasil mengubah lahan tidur menjadi lahan produktif. Kami akan berupa memfasilitasi pengembangan lahan tidur lainnya," jelasnya.
Pihaknya menjelaskan tanah pertanian di Bulungcangkring memang membutuhkan perhatian ekstra. Apalagi, struktur tanah yang sebagian rawa dan selalu terendam saat musim penghujan menjadi kendala tersendiri. Hartopo menyampaikan pembangunan embung dapat membantu menumbuhkan perekonomian masyarakat. Namun, pihaknya menyampaikan saat ini Pemerintah Kabupaten Kudus belum dapat memberikan anggaran secara maksimal karena refocusing untuk penanganan kasus Covid-19.
"Memang benar lahan sawah di wilayah ini membutuhkan perhatian ekstra. Namun, saat ini APBD Kabupaten Kudus telah digunakan untuk menangani kasus Covid-19 yang beberapa waktu lalu melonjak drastis," paparnya.
Dalam kesempatan tersebut Hartopo pun berpesan agar para petani tetap disiplin protokol kesehatan. Meskipun, kasus Covid-19 di Kudus telah melandai. Hartopo meminta masyarakat harus terus waspada karena masih banyak warga yang pulang pergi luar kota dan menjadi Orang Tanpa Gejala (OTG).
"Meskipun kasus Covid-19 di Kudus melandai, mohon untuk tetap disiplin terapkan protokol kesehatan," pesannya.(*)