KUDUS - Menyikapi berbagai informasi yang beredar di masyarakat terkait Covid-19 di Kabupaten Kudus, konferensi pers digelar. Juru bicara Satuan Tugas (Satgas) Pencegahan Covid-19 di Kudus sekaligus Kabid Pelayanan dan Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus dr Andini Aridewi didampingi Kepala Dinas Kominfo Kab. Kudus Kholid Seif memimpin konferensi pers yang berlangsung di Dinas Kesehatan Kudus, Rabu (25/3). Pihaknya menyampaikan sampai saat ini belum ada pasien positif Covid-19 di Kudus.
Andini menyampaikan terhitung 25 Maret 2020, jumlah Orang dalam Pemantauan (ODP) di Kabupaten Kudus berjumlah 122 orang. Sebanyak 76 orang berasal dari dalam daerah dan 46 orang berasal dari luar daerah. Sementara itu, jumlah Pasien dalam Pengawasan (PDP) di Kabupaten Kudus sebanyak 22 orang. Andini menyampaikan 14 orang PDP berasal dari dalam wilayah dengan rincian 7 orang dirawat di RSUD dr. Loekmonohadi, 2 orang di RS Aisyiyah Kudus, 4 orang di RS Mardi Rahayu, dan 1 orang dirawat di RSI Sunan Kudus. Sebanyak 8 orang PDP dari luar daerah dengan rincian 5 orang dirawat di RSUD dr. Loekmonohadi, 2 orang di RS mardi Rahayu, dan 1 orang di RSI Sunan Kudus. "Dalam satu hari kemarin ada penambahan 5 kasus PDP baru, 3 orang dari dalam wilayah dan 2 orang dari Jepara dan Sukoharjo," terang dr. Andini.
Pihaknya juga berharap agar tidak ada pasien positif Covid-19 di Kabupaten Kudus. Sampai saat ini, 7 orang PDP telah dinyatakan negatif Covid-19 dan 1 orang meninggal. "Semoga Kabupaten Kudus tetap aman dari Covid-19," imbuhnya.
Penambahan daya tampung juga terus dilakukan oleh semua rumah sakit yang ada di Kabupaten Kudus. Seperti diketahui, RSUD dr. Loekmonohadi menjadi rumah sakit rujukan lini pertama dan RS. Mardi Rahayu yang ditunjuk melalui ketetapan Gubernur Jateng menjadi rumah sakit rujukan kedua. Sementara itu rumah sakit lainnya di Kudus menjadi rumah sakit rujukan lini ketiga dengan SK Bupati Kudus. RSUD dr Loekmonohadi memiliki ruang isolasi khusus sebanyak 11 ruangan, RS. Mardi Rahayu memiliki 4 ruang isolasi khusus, RSI Sunan Kudus memiliki 2 ruang isolasi khusus dan RS. Aisyiyah memiliki ruang isolasi khusus sebanyak 2 ruangan. Sementara untuk RSU Kumala Siwi, RSU Nurussyifa, dan RS Kartika Husada masing-masing memiliki 1 ruang isolasi khusus. Upaya penambahan ruangan isolasi khusus terus dilakukan. "Saat ini semua ruang isolasi khusus telah full. Upaya penambahan ruangan terus dilakukan dengan memanfaatkan ruangan yang ada. Semuanya berproses untuk mempersiapkan penambahan ruang isolasi khusus," ucapnya.
Terkait ketersediaan Alat Pelindung Diri (APD), pihaknya menyampaikan saat ini jumlah APD dapat dikatakan cukup. Rumah sakit rujukan telah mendapatkan bantuan dari provinsi, CSR perusahaan, dan telah dianggarkan melalui APBD. Namun, pihaknya tak menutup kemungkinan upaya lainnya. Apalagi, kasus Covid-19 masih terus meningkat sehingga persiapan harus terus dilakukan. "Terkait adanya penggalangan dana di beberapa rumah sakit, itu salah satu upaya untuk memenuhi ketersediaan APD. Tentunya kami juga bersiap jika kasus Covid-19 semakin meningkat," paparnya.
Pemerintah Kabupaten Kudus telah berupaya untuk menangani kasus Covid-19 Kabupaten Kudus semaksimal mungkin. Dinas Perhubungan Kabupaten Kudus telah melakukan screening kedatangan warga Kudus dari luar daerah di terminal Kabupaten Kudus. Seluruh Puskesmas dan dokter telah mendapatkan sosialisasi penanganan Covid-19. Camat dan kepala desa juga telah mendapatkan pemberitahuan untuk selalu melaporkan kedatangan warga Kudus dari luar daerah. Andini berharap warga yang baru datang dapat langsung memeriksakan diri fasilitas kesehatan (faskes) terdekat. "Dinas Kesehatan Kudus telah melaksanakan screening awal terhadap warga Kudus yang datang dari luar daerah. Kami harap warga juga kooperatif dengan memeriksakan diri ke faskes terdekat," ujarnya.