KUDUS - Permasalahan sampah dan perubahan iklim merupakan masalah bersama yang menjadi tanggung jawab pemerintah dan masyarakat. Guna menjawab permasalahan isu lingkungan, Dinas PKPLH Kudus menggelar webinar dengan tema Kelola Sampah, Kurangi Emisi, Bangun Kampung Iklim. Webinar diikuti oleh 295 peserta yang terdiri peserta daring 255, dan luring 40 yang hadir di Ruang Pertemuan Lantai 3 Gedung C Dukcapil Kudus, Selasa (9/8).
Ketua TP PKK Kabupaten Kudus, Mawar Hartopo yang hadir secara langsung mengatakan bahwa masalah sampah dan iklim sudah sepatutnya mendapat perhatian bersama. Karena pada dasarnya setiap orang membuang sampah, contoh sederhananya adalah sampah rumah tangga. Maka menurutnya perlu dibudayakan memilah sampah dengan konsep sederhana seperti organik dan anorganik.
"Sampah yang paling besar (jumlahnya) itu dari rumah tangga. Maka semua sampah kering/basah organik/anorganik jangan dijadikan satu tempat. Karena selain bau, nantinya tidak bisa diolah," katanya.
Mawar Hartopo mengungkapkan telah menerapkan pilah sampah di rumah sejak enam bulan lalu. Awalnya memang tidak mudah karena harus selalu mengingatkan keluarga untuk membuang jenis sampah ke tempat sampah yang sesuai. Namun, setelah dibiasakan setiap hari akhirnya kebiasan baik tersebut menjadi ringan.
"Harus dibiasakan itu (memilah sampah) dan harus dari diri sendiri dulu. Saya sendiri sudah coba lakukan enam bulan lalu, awalnya memang gak mudah karena harus selalu ingetin anak-anak saya," ungkapnya.
Sampah organik yang sudah terpilah akan diolah menjadi kompos yang bermanfaat sebagai pupuk tanaman. Mawar Hartopo mencontohkan penerapan pengolahan tersebut di Oasis Djarum yang bekerja sama dengan pemerintah. Pupuk kompos tersebut pada akhirnya akan dikembalikan lagi untuk menyuburkan tanaman, khususnya penghijauan.
"Penghijauan adalah buat kelangsungan hidup anak cucu kita. Kita hidup di dunia ini hanya sementara, maka yang bisa kita lakukan adalah dengan merawat alam ini," pesannya dalam Webinar yang menghadirkan Narasumber dari Djarum Kudus, Redi J Prasetyo.
Sebagai penyelenggara kegiatan, Kepala Dinas PKPLH Kudus, Abdul Halil melaporkan bahwa webinar dilaksanakan sebagai edukasi dan peningkatan kapasitas adaptasi dan mitigasi perubahan iklim sebagai budaya masyarakat. Peserta kegiatan terdiri atas camat, kades/lurah, dan pengurus PKK kabupaten, kecamatan serta penggiat kampung iklim dan bank sampah.
"Strategi pemerintah daerah untuk pengelolaan sampah rumah tangga dan pelaksanaan program kampung iklim. Dengan maksud untuk mengoptimalkan pelaksana pengelolaan sampah dan pengendalian perubahan iklim," jelasnya.
Dalam kesempatan ini, dirinya juga melaporkan bahwa Kabupaten Kudus berhasil menerima penghargaan Nirwasita Tantra 2021. Prestasi diraih atas keberhasilan Bupati Kudus dalam merumuskan dan menerapkan kebijakan untuk pembangunan berkelanjutan guna memperbaiki kualitas lingkungan hidup di Daerah. Sementara itu untuk penilaian Adipura akan dilaksanakan tahun ini setelah dua tahun ditiadakan.
"Tahun ini dimulai penilaian Adipura, mohon doa restu dan dukungan agar memperoleh penghargaan kembali. Setelah dua tahun tidak ada karena pandemi," imbuhnya. (*)