SURAKARTA - Indonesia memiliki wilayah yang luas serta memiliki bentang alam yang beragam. Acap kali, wilayah tersebut sulit dijangkau karena berada pada garis terluar dan terpencil. Masyarakat pun kerap menelan pil pahit lantaran tak dapat menikmati akses penerangan jalan. Oleh karena itu, program Indonesia Terang, program NGO (Non-Governmental Organisation) dari luar negeri, digagas dan pelaksanaanya dilakukan PT. Imza Risky Jaya.
Program tersebut telah direalisasikan dipelbagai daerah, seperti Sulawesi, Papua, Jawa Timur, Jawa Barat, Papua, Maluku, dan Nusa Tenggara Timur. Kali ini, giliran masyarakat Jawa Tengah yang akan merasakan dampak program Indonesia Terang. Hal tersebut mengemuka saat acara "Launching Program Indonesia Terang" yang berlangsung di Gedung Graha Saba Buana, Surakarta, Selasa (21/1) malam.
Direktur Utama PT. Imza Risky Jaya, Rizayati menuturkan, sebanyak 65.000 titik lampu Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya (PJU-TS) atau yang populer disebut Solar Cell akan dipasang diseluruh pelosok Jawa Tengah. Diharapkan, program Indonesia Terang tak hanya berfungsi untuk penerangan, namun juga dapat memenuhi kecukupan energi listrik. Hal tersebut diharapkan mampu mendongkrak potensi ekonomi sehingga masyarakat lebih produktif dan taraf hidupnya meningkat.
"Nantinya, PJU-TS akan dipasang di 65.000 titik dengan tinggi 6 meter. Program ini kami harapkan tak hanya memberi akses penerangan di pedesaan, tapi juga bisa menggerakkan potensi ekonomi masyarakat. Kalau pasokan energi listrik cukup, masyarakatnya bisa usaha, kehidupannya pun jadi sejahtera," ungkapnya.
Pada kesempatan itu, Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen menitikberatkan pentingnya menjaga dan merawat lampu PJU-TS. Pihaknya juga mendorong tenaga surya sebagai tenaga alternatif dimanfaatkan untuk penerangan dan listrik di seluruh kabupaten/kota di Jawa Tengah. "Yang penting dijaga. Jadi bisa awet dan bermanfaat. Kita juga sudah mulai mengalihkan pembangkit listrik tenaga surya. Sebagai contohnya perkantoran di Provinsi Jawa Tengah," katanya.
Sementara itu Plt. Bupati Kudus Hartopo yang turut hadir di acara tersebut menyambut gembira. Menurutnya, program tersebut sangat dibutuhkan oleh masyarakat kecil. Utamanya, masyarakat yang tinggal di pedesaan. Rencananya, sebanyak 5000 titik pemasangan PJU-TS akan disebar di 93 desa di Kabupaten Kudus. Termasuk, pemasangan dilakukan di desa Kandangmas yang berada di perbatasan Kudus-Pati.
"Saya apresiasi dan tentu menyambut baik program ini. Kebetulan, masih ada PR yaitu desa Kandangmas yang berada di perbatasan belum dapat jatah. Jalanan yang gelap jadi terang, masyarakat bisa beraktivitas tanpa waswas dan lebih gampang," katanya.