KUDUS - Aktivitas di pondok pesantren (ponpes) berangsur normal. Namun, pengasuh ponpes diminta berhati-hati agar lingkungan ponpes tak menjadi kluster baru Covid-19. Oleh sebab itu, kebutuhan alat pelindung diri (APD) harus dipenuhi.
Hal tersebut menjadi konsen Pelaksana Tugas (Plt.) Bupati Kudus Dr. Hartopo saat menyerahkan bantuan APD dan hibah sarpras kesehatan sebesar Rp 28.983.500 secara simbolis untuk beberapa ponpes di wilayah kecamatan Gebog di Ponpes Yanabiul Quran Sambeng, desa Karangmalang, Jumat (20/11).
"Saya minta tetap waspada. Maka, perlu perhatian khusus agar aktivitas di ponpes lancar dan sesuai protokol kesehatan," jelasnya.
Lebih lanjut, Plt. Bupati yakin jika penerapan protokol kesehatan secara ketat menjadi kunci utama dalam upaya menekan penyebaran Covid-19. Misalnya, pengecekan suhu badan sebelum santri masuk kelas, cuci tangan pakai sabun, jaga jarak, dan memakai masker.
"Saya yakin jika ini dijalankan, sebaran Covid-19 bisa ditekan atau bahkan tidak ada sama sekali" ujarnya.
Selain itu, kedatangan Plt. Bupati Kudus bermaksud untuk tetap merawat tali silaturahmi dengan para kiai di Kudus. Menurutnya, sinergitas antara umara dan ulama perlu ditingkatkan, utamanya dalam menghadapi pandemi.
"Alhamdulillah bisa silaturahmi dengan kiai. Kita bangun sinergitas yang baik antara umara dan ulama," imbuhnya.
Terakhir, Plt. Bupati Kudus memohon maaf apabila terjadi keterlambatan dalam pemberian bantuan. Mengingat, adanya realokasi anggaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus. Namun, pihaknya berkomitmen Pemkab Kudus tetap menjadikan bantuan kepada ponpes sebagai prioritas.
"Mohon maaf apabila ada keterlamatan. Namun, kami tetap berkomitmen agar bantuan kepada ponpes tetap bisa dilaksanakan," pungkasnya.
Untuk diketahui, bantuan APD di wilayah kecamatan Gebog diperuntukkan bagi 9 ponpes. Bantuan berupa disinfektan, masker, dan perlengkapan penunjang lainnya. (*)