KUDUS- Penjabat Bupati Kudus, Muhamad Hasan Chabibie, secara resmi membuka acara Kick Off Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kudus 2025-2029. Acara yang digelar di Pendopo Kabupaten Kudus pada hari selasa (20/8) ini juga menandai peluncuran inovasi "MARI SEREMPAK", yang bertujuan untuk meningkatkan manajemen risiko dan perencanaan kinerja di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kudus.
Dalam sambutanya, Hasan menyatakan RPJMD disusun sebagai pedoman strategis untuk melanjutkan pembangunan berkelanjutan di Kabupaten Kudus. Dokumen ini merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program kepala daerah, yang akan menjadi acuan dalam pembangunan lima tahun ke depan. Dengan RPJMD, dirinya berharap seluruh program dan kegiatan yang dilaksanakan dapat membawa Kudus menuju kondisi yang lebih berkeadaban, maju, dan berkelanjutan.
"RPJMD ini adalah penjabaran dari visi, misi, dan program kepala daerah yang akan menjadi acuan dalam pembangunan lima tahun ke depan. Seluruh program dan kegiatan yang dilaksanakan harus mampu membawa Kudus menjadi lebih berkeadaban, maju, dan berkelanjutan,” ujar Hasan.
Hasan menambahkan, dalam Penyusunan RPJMD akan melibatkan berbagai tahapan, mulai dari identifikasi masalah, curah pendapat, Focus Group Discussion (FGD), konsultasi publik, hingga Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) dan pembahasan bersama DPRD Kabupaten Kudus. Proses ini diharapkan dapat menghasilkan pedoman pembangunan yang efektif dan benar-benar menyentuh kepentingan masyarakat secara langsung.
“Kami berharap RPJMD ini mampu menjadi pedoman pembangunan yang efektif, yang benar-benar menyentuh kepentingan masyarakat secara langsung,” tambahnya.
Acara ini juga memperkenalkan inovasi "MARI SEREMPAK" (Manajemen Risiko dan Perencanaan Kinerja Terintegrasi Wujudkan Birokrasi Berdampak), yang dirancang untuk mengintegrasikan manajemen risiko ke dalam proses perencanaan kinerja di seluruh perangkat daerah di Kabupaten Kudus. Implementasi inovasi ini diharapkan dapat meningkatkan akuntabilitas, efektivitas, dan efisiensi kinerja pemerintahan di Kabupaten Kudus, dengan tujuan mewujudkan birokrasi yang berdampak positif dan langsung dirasakan oleh masyarakat.
Plt Kepala Bappeda, Sulistiyowati, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan langkah awal dalam penyusunan RPJMD Kabupaten Kudus 2025-2029. Kegiatan ini bertujuan untuk mencermati dan memberikan masukan terhadap rancangan teknokratik (Rantek) RPJMD yang telah disusun, serta meningkatkan sosialisasi mengenai tahapan penyusunan RPJMD kepada seluruh pemangku kepentingan.
"Kami ingin meningkatkan sosialisasi mengenai dimulainya tahapan penyusunan RPJMD, sehingga seluruh pemangku kepentingan memiliki pemahaman menyeluruh mengenai arah pembangunan jangka menengah daerah,” jelas Sulistiyowati.
Selain itu, sinergi antara Pemerintah Kabupaten Kudus dan seluruh pemangku kepentingan juga diharapkan dapat mendukung kesuksesan penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah serentak pada tahun 2024. Saran dan masukan dari berbagai pihak diharapkan mampu mewujudkan keterpaduan dan keselarasan dalam perencanaan pembangunan daerah, dengan menekankan asas demokrasi, partisipasi, kemitraan, transparansi, dan akuntabilitas.
Implementasi manajemen risiko dalam perencanaan RPJMD juga menjadi prioritas untuk meminimalkan risiko-risiko yang mungkin terjadi dalam pelaksanaan pembangunan, sejalan dengan Peraturan Pengelolaan Risiko yang baru ditetapkan pada tahun 2022.