KUDUS - Pencegahan stunting menjadi prioritas Dinsos P3AP2KB Kabupaten Kudus dalam mendukung program Indonesia Bebas Stunting. Upaya pencegahan pun secara masif dilakukan, diantaranya melalui Penyerahan Bantuan BKB KIT (Stunting KIT) dan KIT Siap Nikah (Anti Stunting). Ketua TP PKK Kabupaten Kudus, Mawar Hartopo secara simbolis menyerahkan bantuan tersebut kepada ibu hamil di Balai Desa Gulang, Mejobo, Selasa (16/11). Bantuan tersebut selanjutnya juga akan diserahkan di sembilan kecamatan.
Mengawali sambutan, Mawar Hartopo menyampaikan secara singkat edukasi terkait apa itu stunting dan cara pencegahannya. Cara yang paling efektif dalam mencegah stunting ialah dengan pemenuhan nutrisi sejak pra nikah, ketika hamil hingga menyusui. Sedangkan untuk penanganan anak yang mengalami stunting membutuhkan waktu yang lebih lama dan kesabaran untuk mengembalikan kondisi tumbuh kembang anak sesuai usianya.
"Karena perlu waktu yang lama untuk memulihkan kondisi anak stunting sesuai kondisi normal seharusnya, maka saya berpesan kepada ibu hamil jangan sampai kekurangan nutrisi karena apa yang kita makan akan terserap oleh janin yang ada di kandungan maupun lewat asi," pesannya.
Mawar Hartopo mengungkapkan dalam sambutannya bahwa kondisi angka stunting di Kabupaten Kudus saat ini stagnan dalam arti tidak ada peningkatan maupun penurunan. Maka dari itu pihaknya tak henti-hentinya mensosialisasikan pencegahan stunting melalui Kader dalam BKR dan BKB. Dengan harapan terciptanya generasi penerus yang sehat dan kuat serta berdaya saing.
“Salah satu upaya kita untuk mencegah stunting untuk itu gizi mulai remaja diperhatikan lewat BKR. Selanjutnya sampai pra nikah, ibu hamil dan ibu menyusui perlu asupan nutrisi, makanan bernutrisi tidak harus mahal. Harapan kita nantinya generasi penerus Indonesia kuat dan berdaya saing,” tuturnya.
Kepala Dinas Sosial P3AP2KB Kabupaten Kudus, Mundir sebagai penyelenggara kegiatan melaporkan bahwa kegiatan tersebut sebagai upaya penurunan stunting yang merupakan program nasional. Pencegahan stunting perlu dilaksanakan secara dini dengan mengedukasi calon pengantin, ibu hamil hingga ibu menyusui. Keberhasilan program tersebut tak lepas dari peran Bina Keluarga Balita dan Bina Keluarga Remaja yang tak henti-hentinya mensosialisasikan pencegahan stunting.
"Penurunan stunting merupakan proyek nasional yang didukung seluruh kementerian, lembaga non departemen, gubernur, bupati walikota, camat serta seluruh masyarakat. Sosialisasi dan edukasi sudah harus dimulai sejak dini dengan melibatkan calon penggantin, ibu hamil dan menyusui," jelasnya.