SEMARANG - Tuntutan zaman mendorong hampir seluruh sektor dapat diakses melalui online. Di era pandemi, gaung digitalisasi lebih terasa akibat berbagai batasan untuk meminimalisir penularan Covid-19. Termasuk fenomena pasar digital yang saat ini memegang peran penting dalam pertumbuhan ekonomi. Bupati Kudus Hartopo berkomitmen untuk menggalakkan digitalisasi untuk pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Kudus. Hal tersebut diungkapkan usai
dikukuhkan menjadi Ketua Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) Kabupaten Kudus di Ballroom Hotel Tentrem Semarang dan juga secara virtual, Kamis (9/9).
Pihaknya yang dikukuhkan bersama bupati/walikota di 36 kabupaten/kota Provinsi Jawa Tengah dalam acara Jateng Digital Festival oleh Bank Indonesia Jateng tersebut setuju bahwa digitalisasi membuka banyak jalan untuk para pelaku UMKM. Apalagi, Kudus memiliki potensi produk UMKM yang luar biasa seperti batik Kudus, bordir, maupun olahan hasil pertanian. Pasar online pun dapat menjangkau konsumen yang berasal dari berbagai daerah bahkan hingga ke manca negara. Pihaknya bersama Disnaker Perinkop UKM dan pihak terkait akan terus mengajak para pelaku UMKM menjajaki pasar online di tengah situasi pandemi.
"Digitalisasi bagi para pelaku UMKM ini penting untuk memperluas promosi dan menjangkau konsumen dari berbagai wilayah. Produk UMKM Kudus pun memiliki banyak potensi yang bisa dikembangkan," paparnya.
Hartopo bersama jajaran pun akan terus berupaya berinovasi agar digitalisasi bagi pelaku UMKM dapat maksimal. Kebihakan ini pun diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang bermuara pada kesejahteraan masyarakat. Pihaknya yakin apabila potensi UMKM dikembangkan, banyak produk khas Kudus yang bisa menjadi primadona.
"Kalau semua potensi dimaksimalkan, saya yakin banyak produk UMKM yang bisa menjadi primadona," pungkasnya.