Bupati Hartopo : Santri di Ponpes Adalah Pemimpin Masa Depan Bangsa

KUDUS - Pondok pesantren punya peran strategis dalam mencetak generasi akhlakul karimah. Bupati Kudus Hartopo mengungkapkan, santri nantinya akan menjadi pemimpin masa depan. Oleh karena itu, pendidikan di pondok pesantren menjadi salah satu fokus Pemerintah Kabupaten Kudus. 

 

"Para santri yang berada di pondok pesantren termasuk tumpuan dalam membangun bangsa. Sehingga, pendidikan di pondok pesantren sangat kami perhatikan," ucapnya dalam Haflah Khotmil Qur'an di Pondok Pesantren Darus Sa'adah Desa Hadipolo Kecamatan Jekulo, Sabtu (11/3).

 

Hartopo meminta pondok pesantren membina santri secara konsisten dan berkesinambungan, demi pembangunan sumber daya manusia yang selaras, serasi, dan seimbang. Pihaknya yakin, lulusan pondok pesantren menjadi pribadi yang sholeh, berbudi luhur, dan cerdas.

 

"Kalau kualitas pendidikan di pondok pesantren makin baik, saya yakin alumni ponpes memiliki pribadi yang religius dan cerdas," lanjutnya.

 

Lebih lanjut, dalam momen Khotmil Qur'an, Hartopo mengingatkan jemaah dan santri mendekatkan diri pada Allah SWT. Pihaknya mengajak jemaah memperbaharui kembali niat, tekad dan semangat dalam membina kehidupan beragama, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

 

"Mari kita perbaharui niat dan tekad untuk beribadah kepada Allah SWT," ucapnya.

 

Sementara itu, Pengasuh Ponpes Darus Sa'adah KH. Zaenal Khafidin berterima kasih atas perhatian dan kehadiran bupati dalam wisuda hafiz kali ini. Pihaknya menjelaskan terdapat 6 orang yang hafal 30 juz. Lalu, terdapat 7 orang yang hafal juz amma. Kemudian, ada 9 anak yang lulus belajar tartil baca Al-Qur'an.

 

"Mereka yang hafal 30 juz semuanya seusia lulusan SMA/MA. Lalu penghafal juz amma seusia lulusan SD/MI," terangnya. 

 

Beberapa pemuka agama hadir dalam Haflah Khotmil Qur'an. Di antaranya Pengasuh Ponpes Ali Maksum Yogyakarta ibu Nyai. Hj. Durroh Nafisah, Ali Maksum Al Hafidzoh, dan Pengasuh Ponpes Hasyim Asy'ari Bangsri Jepara sekaligus Staf Khusus Menteri Ketenagakerjaan RI Hindun Annisah Al Hafidzoh. (*)