KUDUS - Terwujudnya penyelenggaraan pemerintah yang baik sangat dipengaruhi dengan partisipasi aktif masyarakat. Hal tersebut diungkapkan Bupati Kudus Hartopo kala membuka Pendidikan Politik Bagi Organisasi Kemasyarakatan di Rumah Makan Bambu Wulung, Senin (18/4).
Hartopo menyampaikan partisipasi masyarakat dalam demokrasi penting menentukan penbangunan. Oleh karena itu, masyarakat perlu menentukan pilihan kepada calon pemimpin yang benar-benar mumpuni. Masyarakat diminta tak tergiur oleh 'money politic' yang ditawarkan para calon pemimpin.
"Jangan dilihat dari siapa yang 'memberi' paling banyak. Ini sama saja menggadaikan pilihan untuk pembangunan selama 5 tahun mendatang," ucapnya saat memberikan sambutan kegiatan dengan tema 'Membangun Partisipasi Politik untuk Peningkatan Demokrasi dan Kesejahteraan Masyarakat'.
Masyarakat harus cerdas dalam menentukan pilihan. Salah satunya, dengan menilik riwayat perjalanan politik sang calon. Kemudian visi misi yang ingin dicapai saat terpilih nanti. Sehingga pimpinan yang terpilih benar-benar terbaik.
"Harus dipelajari dulu calon pemimpin yang mau memimpin. Kalau sudah mantap, baru menentukan pilihan. Ini baru memilih yang cerdas," ungkapnya.
Senada, Ketua DPRD Kudus Masan juga meminta masyarakat memilih calon pemimpin sesuai hati nurani. Dirinya mendorong masyarakat memperbanyak informasi calon pemimpin. Apalagi, dalam era teknologi akses informasi terbuka sangat luas. Masan meminta masyarakat 'ikut' menentukan pilihan terbaik sehingga kesejahteraan masyarakat terwujud.
"Bantu kami mensosialisasikan secara politik kekuasaan yang nantinya dapat mewujudkan kesejahteraan masyarakat," paparnya.
Sementara itu, anggota DPRD Kudus Nur Hudi menjelaskan masyarakat tidak bisa disalahkan sepenuhnya dalam fenomena 'money politic' sebelum coblosan. Calon pemimpin juga harus mengetahui kebutuhan masyarakat. Timbal baliknya, masyarakat perlu aktif menyuarakan kritik dan saran. Salah satunya saat anggota DPRD reses.
"Kami, anggota DPRD sedang melakukan reses yakni menyerap aspirasi masyarakat. Gunakan kesempatan reses untuk menyuarakan kritik dan saran," bebernya.
Menurut aktivis perempuan sekaligus pengurus Muslimat NU Kudus Eny Misdayani, masyarakat juga dapat menyuarakan aspirasi lewat partai politik dan organisasi masyarakat. Eny menyampaikan partisipasi masyarakat tidak berhenti saat pengumuman hasil pemilu diumumkan. Lebih lanjut, masyarakat perlu mengawal implementasi visi dan misi.
"Partisipasi masyarakat tidak hanya saat pemilu. Tapi juga harus terus aktif mengawal realisasi visi dan misi," tuturnya. (*)